Saturday, 8 July 2017

makalah teknik penanaman secara hidroponik



MAKALAH
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARAAN MATA PELAJARAN
TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK
Mata Pelajaran : Mulok
Guru Pembimbing:
 logo darul falahYuliana S.h.i






Disusun Oleh:  Kelompok 3
Beni Purnama
Nur Komaria
Riki Prasetyo
Haris Rosi
Kartina
Angga
Rini
MAS. AL-MANSHURY SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “MULOK”. Dengan judul “TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada YULIANA Sh.i selaku guru mata pelajaran “MULOK” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.      






           
Mempawah, 16 Januari 2017 



Penulis 


DAFTAR ISI
            KATAPENGANTAR.................................................................................. i
            DAFTAR ISI................................................................................................ ii.......
            BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.     Tujuan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi Hidroponik............................................................................ 3
B.     Sejarah Perkembangan Hidroponik.................................................... 4
C.     Perkembngan Terkini Hidroponik Diindonesia.................................. 6
BAB III SEPUTAR HIDROPONIK
A.    Kelebihan Teknik Menanam Hidroponik........................................... 8
B.     Kelemahan Teknik Menanam Hidroponik........................................ 10
C.     Jenis Tanaman Yang Sesuai.............................................................. 10
BAB IV TEKNIK MENANAM SECARA HIDROPONIK
A.    Peralatan Dan Bahan Yang Diperlukan............................................ 12
B.     Tahao-Tahap Penanaman Dan Pemeliharaan.................................... 14
C.     Masa Panen....................................................................................... 17
BAB V PENUTUPAN
A.    Kesimpulan....................................................................................... 21
B.     Saran................................................................................................. 21
Daftar Pustaka........................................................................................ 22

                            
BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejak manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling umum digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan jaman dan dipacu oleh keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang tidak subur, orang mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam bukan tanah, seperti air, pasir dan lain-lain.
Hidroponik merupakan salah satu alternatif cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hidroponik berasal dari kata Hydro (air) dan Ponics (pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media tanam air. Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air. Pada perkembangan selanjutnya orang mulai mencoba media tanam yang lain, kemudian membandingkan keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain media tanam air (kultur air) dipakai juga media pasir (kultur pasir) dan bahan porus (kultur agregat) seperti kerikil, pecahan genteng, pecahan batu bata, serbuk kayu, arang sekam dan lain-lain.
Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggeris sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium. Kemajuan yang sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W.F. Gericke di California (AS) berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia hidroponik mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud definisi hidroponik?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan hidroponik?
3.      Bagaimana perkembngan terkini hidroponik diindonesia?
4.      Apa kelebihan dan kelemahan hidroponik?
5.      Apa jenis tenknik tahap-tahap dan masa panen tanaman hidroponik?
C.    Tujuan
1.      Ingin mengetahui definisi hidroponik
2.      Ingin mengetahui sejarah perkembangan hidroponik
3.      Ingin mengetahui perkembangan terkini hidroponik diindonesia
4.      Ingin mengetahui kelebihan dan kelemahan hindronik.
5.      Igin mengetsui teknik tahap-tahap dan masa panen taman hindroponik.
BAB II
PEMBAHASAN
TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK
A.    Definisi Hidroponik
Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa latin (Greek), yaitu hydro yang berarti air dan kata phonos yang berarti kerja sehingga hidroponik dimaksud sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang dijalankan menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Jadi, hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuhtnaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yangdilarutkan dalam air. 1 Siti Istiqomah, Menanam Hidroponik. Hidroponik adalah teknik penanaman dengan media tanam non tanah, bisa berupa kerikil, pasir kasar, atau sabut kelapa. Sebenarnya, hidroponik telah dikenal sejak lama. Akan tetapi, baru terbatas dalam penelitian ilmiah.
1.      Macam-macam hidroponik
§  Static solution culture (kultur air statis)
§  Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
§  Aeroponics
§  Passive sub-irrigation
§  Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
§  Run to waste
§  Deep water culture
§  Bubbleponics
§  Bioponic

 



1.      Media Tanam Inert Hidroponik
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
1.      Arang sekam
4. Rock wool
7. Pumice
10. Krikil
2.      Spons
5. Coir
8. Vermiculite
11. Serbuk kayu
3.      Expanded clay
6. Perlite
9. Pasir

1.      Keuntungan teknik hidroponik
§  Tidak membutuhkan tanah
§  Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
§  Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
§  Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
§  Memberikan hasil yang lebih banyak
§  Mudah dalam memanen hasil
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
B.     Sejarah Perkembangan Hidroponik
Hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan mengenai metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Awal mula experiment hidroponik berawal dari peneliti peneliti yang bekerja di laboratorium fisiologi tumbuhan melakukan uji coba bercocok tanam menggunakan air sebagai media tanam. System ini banyak menggunakan air sebagai media tanam sehangga banyak orang menganggap metode ini sebagai aquakultur (bercocok tanam di dalam air). Dari uju coba tersebut membuahkan hasil yang memuaskan dan mendapat banyak diapresiasi dari para ahli agronomi. Dalam perkembangannya banyak ahli mengembangkan dengan mengganti media air dengan media lain yang lebih efisien, praktis dan lebih produktif.
Dalam catatan sejarah cara bertanam hidroponik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh hidroponik diceritakan di babilon ada tanaman gantung dan tanaman terapung di wilayah cina. Manusia purba di mesir, india dan cina kerap menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk tanaman mereka seperti sayur sayuran, timun semangka dan tanaman lainnya dalam lahan pasir ditepi sungai. Metode penanaman ini dikenal sebagai river bed cultivation. Selain contoh diatas masih banyak contoh yang menggambarkan kemajuan pertanian terutama hidroponik di masa lampau.
Sejarah Perkembangan Hidroponik lengkap

Pada tahun 1936 lahirlah istilah hidroponik, istilah ini diberikan oleh seseorang agronomi dari unversitas California Amerika Serikat atas hasil dari Dr. WF. Gericke berupa tanaman tomat setinggi 3 meter penuh buah yang ditanam dalam bak berisi mineral merupakan hasil uju coba dan kerja kerasnya selama ini. Sebelumnya mengenal istilah nurti culture untuk media tanam menggunakan nutrisi khusus yang dilakukan oleh ahli patologis. Setelah itu para ahli yang mengembangkan system penanaman tanpa menggunakan media tanah memberikan istilah masing masing untuk menyebutkan hasil percobaannya seperti istilah water cultere, solution culture dan graval bed culture.
Semenjak penghargaan yang diberikan kepada Dr. WF. Gericke istilah hidropnonik digunakan untuk menyebutkan semua jenis system bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam tanpa tanah. Biasanya media yang digunakan seperti rockwool, arang sekam, spons, Expanded clay, coir (sabut kelapa), perlite, pasir dan masih banyak media lainnya. Hidroponik sendiri berasal dari kata hidros dan ponics, hidros berarti air sedangkan ponics berarti bercocok tanam. 
Sejarah Perkembangan Hidroponik 1
Gericke pada saat itu menjadi tenar, riwayat dan foto kerjanya menjadi headline dan menjadi sensasi. Hingga ia dinobatkan sebagai orang berjasa pada abad 20. Muncunya gericke ini menjadi awal pesatnya perkembangan hidroponik yang  tidak lagi hanya berada pada ruang laboratorium saja tetapi mampu berkembang menjadi tehnik sederhana yang dapat dikembangkan oleh para petani bahkan siapa saja dapat melakukannya seperti ibu rumah tangga. Pada tahun 1945 jepang di kalahkan sekutu dengan cara dibom atom sehingga tanahnya menjadi tandus. Hidroponik memberiakan harapan kepada masarakat jepang dan semenjak itu jepang gencar mengembangkan system hidroponik untuk lahan pertaniannya. Selain itu negara padang pasir yang tandus seperti Bahrain, irak, iran dan negara lainya juga melakukan hal yang sama untuk pertanian mereka.
C.    Perkembangan Terkini Hidroponik Diindonesia
Pada tahun 1980an Indonesia mulai mengembangkan hidroponik. Di Indonesia sistem hidroponik yang pertama kali dikembangkan yaitu system hidroponik substrat, setelah beberapa waktu mulailah berkembang system hidroponik nutrient film technique (NFT), belakangan ini system aeroponik juga sudah mulai dikembangkan. Di masyarakat juga banyak dikembangkan hidroponik wick (sumbu), hidroponik takit apung dan ebb and flow. Untuk memulai belajar hidroponik, sistem hidroponik sumbu sangat cocok untuk di coba karena bentuknya yang sangat sederhana dan untuk pembauatannya sangat mudah.
Di indonesia hidroponik dikembangkan karena mulai banyak masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian tetapi terbentur masalah lahan seperti di daerah perkotaan. hidroponik dapat dibuat dalam sekala besar maupun kecil sehingga sangat memungkinkan dikembangkan di perkotaan yang terbatas lahannya.
Sampai saat ini diindonesia terus menggunakan tanaman hidroponikmulai dari jawa, bandung, yogyakarta, bahkan kalimantan barat sudan mulai menggunakan tanaman hidroponik karena cara dn teknik penanamannya yang cukup mudh dan ekonomis.



BAB III
SEPUTAR HIDROONIK
A.    Kelebihan Teknik Menanam Hidroponik
1.    Hidroponik cocok untuk tempat yang hanya memiliki lahan terbatas. Tinggal di perkotaan pastinya lahan yang ada di rumah/apartemen juga terbatas. Nah dengan metode hidroponik ini, selama sinar matahari bisa menyinari lahan terbatas tersebut, kita tetap bisa bercocok tanam. Salah satu upaya untuk memanfaatkan lahan seoptimal mungkin adalah dengan hidroponik verticulture, yaitu sistem hidroponik dengan menanam tanaman secara vertikal. Ini contoh hidroponik verticulture yang saya lakukan di rumah:
Ini contoh hydroponic verticulture yang dibuat di rumah
Ini contoh hydroponic verticulture dengan sistem air pasif (tak mengalir) yang ditempel di tembok rumah.
Ini juga salah satu teknik vertikultur dengan pot bersusun dan hydroponik sistem air mengalir
Ini juga salah satu teknik vertikultur dengan pot bersusun dan hydroponik sistem air mengalir
2.    Hidroponik cocok dilakukan pada daerah dengan tanah yang gersang. Karena hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, maka saya dapat bercocok tanam kembali walaupun tanah di daerah saya berpasir dan gersang. Maklum nih di daerah pantai, ga cocok banget nanam sayuran. Tapi setelah berkenalan dengan hidroponik, kebutuhan sayuran di rumah dapat dipenuhi sendiri.
3.    Hidroponik menghasilkan panen yang lebih banyak dibandingkan metode konvensional (dengan tanah) pada luas yang sama.
4.    Hidroponik lebih hemat air. Walau namanya hidroponik tapi jangan salah, metode ini malah lebih hemat air dibandingkan metode konvensional. Pada metode konvensional, air yang disiramkan ke tanah akan terserap dan hilang. Sementara pada metode hidroponik, air yang hilang hanyalah air yang terserap oleh tanaman dan teruapkan ke udara dan jumlahnya lebih sedikit! Saya sudah membuktikan sendiri. Selama 3 minggu ini di lingkungan kami sedang krisis air bersih, air hanya mengalir 3-4 hari sekali dengan debit yang rendah. Tapi semua tanaman hidroponik saya masih segar dan sehat karena air yang perlu saya tambahkan tidak begitu banyak.
5.    Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah. Metode hidroponik tidak menggunakan tanah sehingga tidak mencemari tanah & apabila terpaksa harus membuang nutrisi bekas pun, residue dari nutrisi hidroponik hampir tidak ada. Berbeda dengan pupuk metode konvensional yang mana residue akan terus terakumulasi di dalam tanah dan pada akhirnya merusak kesuburan tanah.
6.    Kandungan gizi pada tanaman hidroponik lebih tinggi. Hal ini dapat dipahami karena kita menyediakan semua kebutuhan tanaman untuk tumbuh & berkembang sesuai kebutuhan.






B.     Kelemahan Teknik Menanam Hidroponik
1.      Nutrisi khusus hidroponik & media tanam masih sulit ditemukan. Jika kita jalan-jalan ke toko perkebunan, jarang sekali mereka memiliki perlengkapan hidroponik dan pada akhirnya kita harus searching dan belanja online. Beberapa media tanam seperti hidroton, rockwool, & vermiculite juga masih impor sehingga agak sulit ditemukan dan harganya relative lebih mahal.
2.      Diperlukan modal awal yang relatif lebih tinggi untuk hidroponik. Sebenarnya bila kita kreatif, berhidroponik dapat menjadi murah karena kita dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai tempat bercocok tanam seperti botol minuman mineral, jerigen bekas, tempat sterofoam buah-buahan, dll. Tapi begitu kita ingin membuat kebun hidroponik yang lebih besar, apalagi dengan sistem air mengalir, tentu saja kita membutuhkan perlatan yang lebih lengkap lagi seperti paralon/talang air/gully, pompa air, pompa udara, dll.
3.      Hidroponik membutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Perubahan kadar nutrisi dan pH sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Bila kita tidak teliti dan telaten, akan langsung terlihat pertumbuhan tanaman yang tidak optimal.
C.    Jenis Tanaman Yang Sesuai
Beragam jenis sayuran dapat tumbuh subur dengan menggunakan metode penanaman hidroponik (media air). Tapi, ada beberapa jenis sayuran yang dapat tumbuh lebih dari yang lainnya.Berikut beberapa jenis sayuran yang bisa digunakan untuk menanam secara hidoproponik untuk ditanam menggunakan metode hidroponik,
1.      Selada
Daun selada adalah pilihan yang tepat untuk ditanam menggunakan metode hidroponik. Selada akan tumbuh subur, dan tidak membutuhkan perhatian ekstra. Mantan Petani Hidroponik Green House Marundah Hijau, Pak Didi mengatakan ketika bibit selada disemai, tak butuh waktu lebih dari seminggu, akan tumbuh dua daun. Dan ketika dipindahkan ke media utama dan dialirkan air serta nutrisi, maka pertumbuhan akan semakin cepat. "Maka itu, di sini memang paling banyak yang ditanam selada. Karena pertumbuhan yang cepat, banyak pedagang kayak hamburger mencarinya," kata Didi kepada Health Liputan6com di Marunda, Jakarta Utara, baru-baru ini.Ketika kita memotong daun bagian luar, maka bagian dalam cepat tumbuh dan menggantikannya.
2.      Sayuran berdaun hijau
Sama sepertii selada, sebagian besar sayuran berdaun hijau lainnya akan tumbuh dengan baik dalam sistem hidroponik. Misalnya bayam, kangkung, arugula, sawi, dan selada air.Harus diingat, jangan biarkan tanaman itu tumbuh terlalu besar. Karena bila terlalu besar, kemungkinan tanaman itu kurang sirkulasi udara.Pak Didi juga mengatakan, sayuran hidroponik dapat dipanen saat hari ke-26, 27, 28, atau 29. Jangan lebih dari itu, nanti rasa dari sayurannya akan sangat pahit.
3.      Timun
Timun dapat tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik. Hanya saja, mentimun membutuhkan sedikit perhatian ekstra, terlebih mengenai tempatnya.Apa pun jenis tanaman yang ingin ditanam, Anda patut memperhatikan asupan cahaya yang akan masuk ke dalam rumah kaca (kalau Anda menggunakan rumah kaca). Pak Didi mengatakan, merawat tanaman hidroponik, sama repotnya seperti merawat seorang bayi. Harus diperhatikan mendetail, satu per satu.


BAB IV

TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK
A.    Peralatan dan bahan Hidroponik Sederhana
Saat ingin memulai bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik mungkin anda bertanya-tanya apa saja alat yang dibutuhkan dalam sistem tanam ini. Sebenarnya peralatan hidroponik dapat dibuat secara sederhana dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Namun jika anda ingin memulai bisnis budidaya tanaman atau membuat kebun hidroponik dengan skala yang cukup besar maka kenalilah peralatan yang dibutuhkan dalam metode hidroponik. Berikut ini adalah beberapa peralatan hidroponik yang perlu anda ketahui jika anda mau memulai menanam dengan sistem hiroponik :
1.      Netpot
Netpot adalah istilah untuk wadah atau pot tanaman yang biasanya berukuran kecil dan berlubang. Netpot merupakan salah satu peralatan hidroponik sederhana yang sebenarnya dapat kita buat sendiri di rumah. Untuk mengganti netpot kita dapat menggunakan gelas plastik bekas air mineral atau gelas plastik yang sudah tak terpakai lagi dan kemudian dilubangi seperti netpot.  Penggunaan netpot dari gelas plastik beas air mineral lebih ekonomis dan tentunya ramah lingkungan.
2.      Rockwool
Rockwool adalah salah satu bahan yang biasa digunakan dalam metode tanam hidroponik yang berfungsi sebagai media tanam. Rockwool terbuat dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi hingga membentuk busa dan teerbentuklah rockwool. Rockwoll digemari karena sifatnya yang permanen, daya serap airnya baik dan mudah diaplikasikan.
3.      pH meter
kadar keasaman larutan nutrisi dan media tanam perlu dijaga untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Untuk mengetahui kadar pH media tanam atau nutrisi digunakanlah pH meter.
4.      Benih
Benih bisa dikategorikan sebagai peralatan yang dibutuhkan dalam metode hidroponik meskipun sebenarnya benih adalah bahan dan bukan suatu alat. Bibit tanaman hidroponik hampir sama dengan bibit tanaman untuk metode tanam lainnya. Saat ini sudah banyak produsen dan toko-toko yang menyediakan bibit tanaman khusus pertanian atau perkebunan hidroponik. Saat memeilih benih sebaiknya perhatikan sisi kualitas dan ekonomisnya terutama jika anda ingin memproduksi tanaman untuk tujuan komersil
5.      Bak plastik
selain netpot dan wadah untuk menempatkan tanaman, dalam metode hidroponik sedrhana dibutuhkan wadah untuk menampung air dan nutrisi yang terlarut. Bak atau ember plastik dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Pilihlah bak atau wadah plastik yang tidak bocor dan jangan lupa untuk membersihkannya sebelum digunakan.
6.      Pipa Paralon
Tidak hanya bak atau wadah plastik saja yang dapat digunakan untuk menampung air atau nutrisi yang diperlukan tanaman dalam metode hidroponok. Pipa paralon bekas dengan ukuran yang cukup besar dapat digunakan untuk menampung air dan nutrisi hidroponik.
7.      Sterofoam
Busa sterofoam biasanya digunakan untuk meletakkan netpot atau wadah tanaman dan menahannya agar posisinya tetap stabil. Biasanya dalam metode hidroponik sterofoam akan dilubangi sesuai dengan ukuran netpot atau pot tanaman yang akan dimasukkan kedalamnya.
8.      sumbu panel
untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman, dalam metode hidroponik diperlukan sumbu. Sumbu yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman tersebut dapat dibuat dari kain flanel atau kain panel maupun sumbu kompor yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi.

9.      Nutris
Nutrisi adalah salah satu peralatan yang juga dapat dikategorikan sebagai bahan dalam metode tanam hidroponik. Nutrisi yang dimaksud disini adalah formula mineral atau zat-zat hara yang telah diramu sedemikian rupa untuk menumbuhkan suatu tanaman. Biasanya nutrisi tersebut akan diberikan secara berbeda tergantung pada jenis tanaman yang ditanam. Perhatikan dengan baik petunjuk penggunaan nutrisi dan pastikan anda mencampurnya dengan air bersih sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan nutrisi tersebut.
B.     Tahap Penanaman Dan Pemeliharaan
1.      Tahapan Semai Bibit
Tahap pertama mari kita persiapkan tahap penyemaian. Sebelum tanaman yang diletakkan pada pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada tahap ini proses penyemaian menggunakan media sobat dapat menggunakan arang sekam karena selain murah, lebih steril dan mudah didapat. Selain ini media ini mempermudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak). 
Bahan yang diperlukan adalah :
·         Baskom bekas untuk penyemaian
·         Arang sekam
·         Benih yang akan di tanam
·         Plastik hitam
Caranya :
Ø  Masukkan arang sekam ke dalam baskom plastik yang telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya, atau bisa juga menggunakan baskom yang sudah berlubang.
Ø  Taburkan benih yang akan di tanam secara merata di atas arang sekam.Atur lokasi benih jangan sampai terlalu dekat, sehingga mempermudah pemindahan.
Ø  Taburkan lagi arang sekam tipis saja diatas benih yang sudah di tanam.
Ø  Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak berhamburan keluar.
Ø  Tutup dengan plastik hitam selama dua hari.
Ø  Setelah dua hari buka tutup plastik hitam, biasanya benih sudah mulai tumbuh.
Ø  Kenalkan bibit dengan cahaya matahari dan jangan terlalu terik, secukupnya saja agar tidak terjadi kutilang.
Ø  Lakukan penyiraman rutin sampai dua minggu, atau lihat sampai tanaman berdaun empat, saat itu tanaman siap di pindah

2.      Tahap pindah tanam ke sistem hidroponik

Pada saat bibit tumbuh berumur dua minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap pindah tanam. Berhati-hatilah saat bibit pindah tanam agar bibit tidak rusak. Dibawah ini adalah adalah cara untuk berpindah tanam.
Alat/bahan yang diperlukan :
Ø  Netpot atau botol gelas mineral bekas atau sejenisnya.
Ø  Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
Ø  Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
Ø  Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.




Caranya :
1.      Ambil bibit beserta medianya sekalian. Sebaiknya jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus.
2.      Masukkan bibit beserta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air.
3.      Goyangkan bibit secara berlahan. Selanjutnya media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
4.      Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit satu dengan yang lain dengan hati – hati. 
5.      Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Jika ada bibit yang akarnya belum menyentuh air nutrisi dapat dibantu menggunakan sumbu dengan kain flannel yang di letakkan pada netpot.
6.      Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
7.      Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.

3.      Tahap Pembesaran Tanaman

Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak atau paralon, atau sistem hidroponik lainnya, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen tiba.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Apabila kita menggunakan teknik  air menggenang, yang kita lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman. Lakukan pengecekan secara berkala 3 hari sekali. Ketika air akan habis, tambahkan secukupnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar tanaman terendam secara keseluruhan Air nutrisi diberikan secukupnya sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan oksigen sehingga akar tidak terendam. Sebab bila terendam menyebabkan busuknya akar dan tanaman akan mati. Selanjutnya kita rawat sampai pada saatnya panen tiba.

C.    Masa Panen Beberapa Sayuran

Mengenai Masa panen pun sebenarnya tergantung pertumbuhan tanaman semakin subur tanaman maka semakin cepat dia bisa dipanen. Anda yang menanam dengan metode hidroponik dengan menggunakan pupuk AB mix sehingga kebutuhan unsur makro dan mikro tanaman terpenuhi tentunya lebih cepat panen daripada tanaman yang ditanaman media tanah biasa. Pengalaman saya ketika berbincang dengan petani ibukota di bantaran kali, dia bercerita bahwa dia memanen caisim/sawi hijau pada umur 25 hari setelah semai padahal normalnya orang tua saya yang merupakan petani memanennya sekitar 45 hari. Perbedaannya adalah pupuk nitrogen yang diberikan oleh petani ibukota ini adalah berkali-kali yaitu setiap 3-5 hari sekali, sedangkan orang tua saya hanya memberi pupuk Cuma sekali saja.
Berikut ini adalah tabel cara menanam dan masa panen beberapa sebagai berikut:
No
Nama Tanaman
Cara Penanaman
Masa Panen
1
Caisim/Sawi Hijau, sawi pahit dan pak choy
Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) /Tanam langsung dengan disebar di media tanam
-       40-60 hari dari biji atau 25-30 hari setelah tanam dari bibit.
2
Petsai /Sawi Putih
Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
-       30-60 hari setelah tanam dari bibit (tergantung varietas)
3
Kol hijau , kol merah
Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
3-4 bulan dari penyemaian biji
4
Kembang Kol dan Brokoli
Disemai setelah tumbuh 3-4 daun  sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
55- 100 hari (tergantung varietas)
5
Selada Keriting, Selada krop
Disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
2-3 bulan setelah semai
6
Bayam (hijau/merah)
Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
Mulai umur 25 hari, bertahap setiap 5 hari sekali.
7
Spinach
Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
Mulai umur 30 hari bertahap setiap 5 hari sekali
8
Kangkung
Tanam langsung dengan disebar dimedia tanam tutup dengan tanah halus ½ cm
Mulai umur 27 hari bertahap setiap 5 hari
9
Bawang daun
Disemai setelah tinggi 10-15 cm kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
3 bulan setelah tanam
10
Terong
Disemai setelah tumbuh  4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
11
Tomat
Disemai setelah tumbuh  4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari
12
Cabe
Disemai setelah tumbuh  4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari
13
Pare
Tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
Panen muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
14
Gambas/oyong
Tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
Panen muali usia 3 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
15
Timun
Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
Panen muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
16
Kacang Panjang
Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
berbunga pada umur 30 hari dan mulai panen umur 45 hari
17
Kacang Buncis
Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
panen biasanya sudah bisa dilakukan setelah 60 hari atau polong kacang sudah cocok disayur.
18
Kacang Kapri
Tanam langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah
Umur 70-90 hari
19
Lobak
Langsung Tanam sedalam 1 cm
Umur 60-80 hari
20
Wortel
Tanam langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
Panen 3-4 bulan


BAB V
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B.     Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.    Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.    Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia ini.
Demikian beberapa kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis sajikan dalam Makalah ini, semoga tesis ini dapat manfaat bagi kita semua khususnya penulis sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Agoes, H. 2000.  Mengenal Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Anonim. 2006. Budidaya Tomat Secara Komersial. Jakarta. Penebar Swadaya.
Anonim. 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Jakarta. Agromedia Pustaka
Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi Pada Sistem Hidroponik. INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 7, No. 1, 2008 (103-110).
Susila, A. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bagian Produksi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB.
Wijayani,  A. dan Wahyu, W. 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005: 77 – 83.
http://uasahamandiri.blogspot.co.id/2014/12/masa-panen-sayuran.html


                                        


3 comments:

  1. Terimakasih infonya sangat membantu
    salam Aqidah Jogja

    ReplyDelete
  2. https://alfallaah.blogspot.com/2021/01/cara-mudah-menanam-bidara-dari-biji.html

    ReplyDelete