MAKALAH
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI
PERSYARAAN MATA PELAJARAN
TEKNIK PENANAMAN SECARA
HIDROPONIK
Mata Pelajaran : Mulok
Yuliana S.h.i
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Beni Purnama
Nur Komaria
Riki Prasetyo
Haris Rosi
Kartina
Angga
Rini
MAS. AL-MANSHURY SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “MULOK”. Dengan
judul “TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK” dapat
terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses
penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan
terima kasih kami haturkan kepada YULIANA Sh.i selaku guru mata
pelajaran “MULOK” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui
materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ayah dan bunda
tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan karena atas dorongan dan
semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti
proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii.......
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Hidroponik............................................................................ 3
B.
Sejarah Perkembangan
Hidroponik.................................................... 4
C.
Perkembngan Terkini
Hidroponik Diindonesia.................................. 6
BAB III SEPUTAR HIDROPONIK
A.
Kelebihan
Teknik Menanam Hidroponik........................................... 8
B.
Kelemahan
Teknik Menanam Hidroponik........................................ 10
C.
Jenis Tanaman
Yang Sesuai.............................................................. 10
BAB IV TEKNIK MENANAM SECARA HIDROPONIK
A. Peralatan Dan Bahan Yang Diperlukan............................................ 12
B. Tahao-Tahap Penanaman Dan Pemeliharaan.................................... 14
C. Masa Panen....................................................................................... 17
BAB V PENUTUPAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................. 21
Daftar Pustaka........................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak
manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling umum
digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan jaman dan dipacu
oleh keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang
tidak subur, orang mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam bukan
tanah, seperti air, pasir dan lain-lain.
Hidroponik
merupakan salah satu alternatif cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanamnya. Hidroponik berasal dari kata Hydro (air) dan Ponics
(pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media
tanam air. Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam
mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias
yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air. Pada perkembangan
selanjutnya orang mulai mencoba media tanam yang lain, kemudian membandingkan
keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain media tanam air (kultur air)
dipakai juga media pasir (kultur pasir) dan bahan porus (kultur agregat)
seperti kerikil, pecahan genteng, pecahan batu bata, serbuk kayu, arang sekam
dan lain-lain.
Sejarah
hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggeris sudah
dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium. Kemajuan yang sangat
berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W.F. Gericke di California (AS)
berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air
mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok
tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika
Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia
hidroponik mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud definisi
hidroponik?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan
hidroponik?
3.
Bagaimana perkembngan terkini
hidroponik diindonesia?
4.
Apa kelebihan dan kelemahan
hidroponik?
5.
Apa jenis tenknik tahap-tahap dan
masa panen tanaman hidroponik?
C. Tujuan
1.
Ingin mengetahui definisi hidroponik
2.
Ingin mengetahui sejarah
perkembangan hidroponik
3.
Ingin mengetahui perkembangan
terkini hidroponik diindonesia
4.
Ingin mengetahui kelebihan dan
kelemahan hindronik.
5.
Igin mengetsui teknik tahap-tahap
dan masa panen taman hindroponik.
BAB
II
PEMBAHASAN
TEKNIK PENANAMAN SECARA
HIDROPONIK
A.
Definisi Hidroponik
Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa latin (Greek), yaitu hydro
yang berarti air dan kata phonos yang berarti kerja sehingga hidroponik
dimaksud sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang
dijalankan menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Jadi,
hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air
sebagai media tumbuhtnaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam
dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi
yangdilarutkan dalam air. 1 Siti Istiqomah, Menanam Hidroponik. Hidroponik
adalah teknik penanaman dengan media tanam non tanah, bisa berupa kerikil,
pasir kasar, atau sabut kelapa. Sebenarnya, hidroponik telah dikenal sejak
lama. Akan tetapi, baru terbatas dalam penelitian ilmiah.
1.
Macam-macam hidroponik
§ Static solution culture (kultur air statis)
§ Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film
Technique),DFT (Deep Flow Technique)
§ Aeroponics
§ Passive sub-irrigation
§ Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
§ Run to waste
§ Deep water culture
§ Bubbleponics
§ Bioponic
1. Media Tanam Inert Hidroponik
Media tanam inert
adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam
inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di
antaranya adalah:
1. Arang sekam
|
4. Rock wool
|
7. Pumice
|
10. Krikil
|
2.
Spons
|
5. Coir
|
8. Vermiculite
|
11. Serbuk kayu
|
3.
Expanded
clay
|
6. Perlite
|
9. Pasir
|
|
1.
Keuntungan teknik hidroponik
§ Tidak membutuhkan tanah
§ Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk
keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
§ Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih
efisien
§ Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
§ Memberikan hasil yang lebih banyak
§ Mudah dalam memanen hasil
Untuk keperluan hiasan,
pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior
ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot
hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga
tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan
basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
B. Sejarah Perkembangan Hidroponik
Hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan mengenai metode
bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Awal mula
experiment hidroponik berawal dari peneliti peneliti yang bekerja di
laboratorium fisiologi tumbuhan melakukan uji coba bercocok tanam menggunakan
air sebagai media tanam. System ini banyak menggunakan air sebagai media tanam
sehangga banyak orang menganggap metode ini sebagai aquakultur (bercocok tanam
di dalam air). Dari uju coba tersebut membuahkan hasil yang memuaskan dan
mendapat banyak diapresiasi dari para ahli agronomi. Dalam perkembangannya
banyak ahli mengembangkan dengan mengganti media air dengan media lain yang
lebih efisien, praktis dan lebih produktif.
Dalam catatan sejarah
cara bertanam hidroponik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh
hidroponik diceritakan di babilon ada tanaman gantung dan tanaman terapung di
wilayah cina. Manusia purba di mesir, india dan cina kerap menggunakan larutan
pupuk organik untuk memupuk tanaman mereka seperti sayur sayuran, timun
semangka dan tanaman lainnya dalam lahan pasir ditepi sungai. Metode penanaman
ini dikenal sebagai river bed cultivation. Selain contoh diatas masih banyak
contoh yang menggambarkan kemajuan pertanian terutama hidroponik di masa lampau.
Pada tahun 1936
lahirlah istilah hidroponik, istilah ini diberikan oleh seseorang agronomi dari
unversitas California Amerika Serikat atas hasil dari Dr. WF. Gericke berupa
tanaman tomat setinggi 3 meter penuh buah yang ditanam dalam bak berisi mineral
merupakan hasil uju coba dan kerja kerasnya selama ini. Sebelumnya mengenal
istilah nurti culture untuk media tanam menggunakan nutrisi khusus yang
dilakukan oleh ahli patologis. Setelah itu para ahli yang mengembangkan system
penanaman tanpa menggunakan media tanah memberikan istilah masing masing untuk
menyebutkan hasil percobaannya seperti istilah water cultere, solution culture
dan graval bed culture.
Semenjak penghargaan
yang diberikan kepada Dr. WF. Gericke istilah hidropnonik digunakan untuk
menyebutkan semua jenis system bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam
tanpa tanah. Biasanya media yang digunakan seperti rockwool, arang sekam,
spons, Expanded clay, coir (sabut kelapa), perlite, pasir dan masih banyak
media lainnya. Hidroponik sendiri berasal dari kata hidros dan ponics, hidros
berarti air sedangkan ponics berarti bercocok tanam.
Gericke pada saat itu
menjadi tenar, riwayat dan foto kerjanya menjadi headline dan menjadi sensasi.
Hingga ia dinobatkan sebagai orang berjasa pada abad 20. Muncunya gericke ini
menjadi awal pesatnya perkembangan hidroponik yang tidak lagi hanya
berada pada ruang laboratorium saja tetapi mampu berkembang menjadi tehnik
sederhana yang dapat dikembangkan oleh para petani bahkan siapa saja dapat
melakukannya seperti ibu rumah tangga. Pada tahun 1945 jepang di kalahkan
sekutu dengan cara dibom atom sehingga tanahnya menjadi tandus. Hidroponik
memberiakan harapan kepada masarakat jepang dan semenjak itu jepang gencar
mengembangkan system hidroponik untuk lahan pertaniannya. Selain itu negara
padang pasir yang tandus seperti Bahrain, irak, iran dan negara lainya juga
melakukan hal yang sama untuk pertanian mereka.
C.
Perkembangan Terkini Hidroponik Diindonesia
Pada tahun 1980an
Indonesia mulai mengembangkan hidroponik. Di Indonesia sistem hidroponik yang
pertama kali dikembangkan yaitu system hidroponik substrat, setelah beberapa
waktu mulailah berkembang system hidroponik nutrient film technique (NFT),
belakangan ini system aeroponik juga sudah mulai dikembangkan. Di masyarakat
juga banyak dikembangkan hidroponik wick (sumbu), hidroponik takit apung dan
ebb and flow. Untuk memulai belajar hidroponik, sistem hidroponik sumbu sangat
cocok untuk di coba karena bentuknya yang sangat sederhana dan untuk
pembauatannya sangat mudah.
Di indonesia hidroponik
dikembangkan karena mulai banyak masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian
tetapi terbentur masalah lahan seperti di daerah perkotaan. hidroponik dapat
dibuat dalam sekala besar maupun kecil sehingga sangat memungkinkan
dikembangkan di perkotaan yang terbatas lahannya.
Sampai saat ini
diindonesia terus menggunakan tanaman hidroponikmulai dari jawa, bandung,
yogyakarta, bahkan kalimantan barat sudan mulai menggunakan tanaman hidroponik
karena cara dn teknik penanamannya yang cukup mudh dan ekonomis.
BAB
III
SEPUTAR
HIDROONIK
A.
Kelebihan Teknik Menanam Hidroponik
1. Hidroponik cocok untuk tempat yang hanya memiliki
lahan terbatas. Tinggal di perkotaan pastinya lahan yang ada di rumah/apartemen
juga terbatas. Nah dengan metode hidroponik ini, selama sinar matahari bisa
menyinari lahan terbatas tersebut, kita tetap bisa bercocok tanam. Salah satu
upaya untuk memanfaatkan lahan seoptimal mungkin adalah dengan hidroponik
verticulture, yaitu sistem hidroponik dengan menanam tanaman secara vertikal.
Ini contoh hidroponik verticulture yang saya lakukan di rumah:
2. Hidroponik cocok dilakukan pada daerah dengan tanah yang
gersang. Karena hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, maka
saya dapat bercocok tanam kembali walaupun tanah di daerah saya berpasir dan
gersang. Maklum nih di daerah pantai, ga cocok banget nanam sayuran. Tapi
setelah berkenalan dengan hidroponik, kebutuhan sayuran di rumah dapat dipenuhi
sendiri.
3. Hidroponik menghasilkan panen yang lebih banyak dibandingkan
metode konvensional (dengan tanah) pada luas yang sama.
4. Hidroponik lebih hemat air. Walau namanya hidroponik tapi jangan
salah, metode ini malah lebih hemat air dibandingkan metode konvensional. Pada
metode konvensional, air yang disiramkan ke tanah akan terserap dan hilang.
Sementara pada metode hidroponik, air yang hilang hanyalah air yang terserap
oleh tanaman dan teruapkan ke udara dan jumlahnya lebih sedikit! Saya sudah
membuktikan sendiri. Selama 3 minggu ini di lingkungan kami sedang krisis air
bersih, air hanya mengalir 3-4 hari sekali dengan debit yang rendah. Tapi semua
tanaman hidroponik saya masih segar dan sehat karena air yang perlu saya
tambahkan tidak begitu banyak.
5. Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah. Metode hidroponik
tidak menggunakan tanah sehingga tidak mencemari tanah & apabila terpaksa
harus membuang nutrisi bekas pun, residue dari nutrisi hidroponik hampir tidak
ada. Berbeda dengan pupuk metode konvensional yang mana residue akan terus
terakumulasi di dalam tanah dan pada akhirnya merusak kesuburan tanah.
6. Kandungan gizi pada tanaman hidroponik lebih tinggi. Hal ini
dapat dipahami karena kita menyediakan semua kebutuhan tanaman untuk tumbuh
& berkembang sesuai kebutuhan.
B.
Kelemahan Teknik Menanam Hidroponik
1.
Nutrisi khusus hidroponik &
media tanam masih sulit ditemukan. Jika kita jalan-jalan ke toko perkebunan,
jarang sekali mereka memiliki perlengkapan hidroponik dan pada akhirnya kita
harus searching dan belanja online. Beberapa media tanam seperti hidroton,
rockwool, & vermiculite juga masih impor sehingga agak sulit ditemukan dan
harganya relative lebih mahal.
2.
Diperlukan modal awal yang
relatif lebih tinggi untuk hidroponik. Sebenarnya bila kita kreatif,
berhidroponik dapat menjadi murah karena kita dapat memanfaatkan barang-barang
bekas sebagai tempat bercocok tanam seperti botol minuman mineral, jerigen
bekas, tempat sterofoam buah-buahan, dll. Tapi begitu kita ingin membuat kebun
hidroponik yang lebih besar, apalagi dengan sistem air mengalir, tentu saja
kita membutuhkan perlatan yang lebih lengkap lagi seperti paralon/talang
air/gully, pompa air, pompa udara, dll.
3.
Hidroponik membutuhkan ketelitian
dan ketelatenan. Perubahan kadar nutrisi dan pH sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Bila kita tidak teliti dan telaten, akan langsung terlihat pertumbuhan
tanaman yang tidak optimal.
C.
Jenis Tanaman Yang Sesuai
Beragam jenis sayuran dapat tumbuh
subur dengan menggunakan metode penanaman hidroponik (media air). Tapi, ada
beberapa jenis sayuran yang dapat tumbuh lebih dari yang lainnya.Berikut
beberapa jenis sayuran yang bisa digunakan untuk menanam secara hidoproponik
untuk ditanam menggunakan metode hidroponik,
1.
Selada
Daun
selada adalah pilihan yang tepat untuk ditanam menggunakan metode hidroponik.
Selada akan tumbuh subur, dan tidak membutuhkan perhatian ekstra. Mantan Petani
Hidroponik Green House Marundah Hijau, Pak Didi mengatakan ketika bibit selada
disemai, tak butuh waktu lebih dari seminggu, akan tumbuh dua daun. Dan ketika
dipindahkan ke media utama dan dialirkan air serta nutrisi, maka pertumbuhan
akan semakin cepat. "Maka itu, di sini memang paling banyak yang ditanam
selada. Karena pertumbuhan yang cepat, banyak pedagang kayak hamburger
mencarinya," kata Didi kepada Health Liputan6com di
Marunda, Jakarta Utara, baru-baru ini.Ketika kita memotong daun bagian luar,
maka bagian dalam cepat tumbuh dan menggantikannya.
2.
Sayuran berdaun hijau
Sama
sepertii selada, sebagian besar sayuran berdaun hijau lainnya akan tumbuh
dengan baik dalam sistem hidroponik. Misalnya bayam, kangkung, arugula, sawi,
dan selada air.Harus diingat, jangan biarkan tanaman itu tumbuh terlalu besar.
Karena bila terlalu besar, kemungkinan tanaman itu kurang sirkulasi udara.Pak
Didi juga mengatakan, sayuran hidroponik dapat dipanen saat hari ke-26, 27, 28,
atau 29. Jangan lebih dari itu, nanti rasa dari sayurannya akan sangat pahit.
3.
Timun
Timun
dapat tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik. Hanya saja, mentimun
membutuhkan sedikit perhatian ekstra, terlebih mengenai tempatnya.Apa pun jenis
tanaman yang ingin ditanam, Anda patut memperhatikan asupan cahaya yang akan
masuk ke dalam rumah kaca (kalau Anda menggunakan rumah kaca). Pak Didi
mengatakan, merawat tanaman hidroponik, sama repotnya seperti merawat seorang
bayi. Harus diperhatikan mendetail, satu per satu.
BAB IV
TEKNIK
PENANAMAN SECARA HIDROPONIK
A.
Peralatan dan bahan Hidroponik Sederhana
Saat ingin memulai bercocok tanam dengan menggunakan metode
hidroponik mungkin anda bertanya-tanya apa saja alat yang dibutuhkan dalam
sistem tanam ini. Sebenarnya peralatan hidroponik dapat dibuat secara sederhana
dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Namun jika anda ingin memulai
bisnis budidaya tanaman atau membuat kebun hidroponik dengan skala yang cukup
besar maka kenalilah peralatan yang dibutuhkan dalam metode hidroponik. Berikut
ini adalah beberapa peralatan hidroponik yang perlu anda ketahui jika anda mau
memulai menanam dengan sistem hiroponik :
1. Netpot
Netpot adalah istilah untuk wadah atau pot tanaman yang biasanya
berukuran kecil dan berlubang. Netpot merupakan salah satu peralatan hidroponik
sederhana yang sebenarnya dapat kita buat sendiri di rumah. Untuk mengganti
netpot kita dapat menggunakan gelas plastik bekas air mineral atau gelas
plastik yang sudah tak terpakai lagi dan kemudian dilubangi seperti
netpot. Penggunaan netpot dari gelas plastik beas air mineral lebih
ekonomis dan tentunya ramah lingkungan.
2. Rockwool
Rockwool adalah salah satu bahan yang biasa digunakan dalam
metode tanam hidroponik yang berfungsi sebagai media tanam. Rockwool terbuat
dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi hingga
membentuk busa dan teerbentuklah rockwool. Rockwoll digemari karena sifatnya
yang permanen, daya serap airnya baik dan mudah diaplikasikan.
3. pH meter
kadar keasaman larutan nutrisi dan media tanam perlu dijaga untuk
memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Untuk mengetahui kadar pH media
tanam atau nutrisi digunakanlah pH meter.
4. Benih
Benih bisa dikategorikan sebagai peralatan yang dibutuhkan dalam
metode hidroponik meskipun sebenarnya benih adalah bahan dan bukan suatu alat.
Bibit tanaman hidroponik hampir sama dengan bibit tanaman untuk metode tanam
lainnya. Saat ini sudah banyak produsen dan toko-toko yang menyediakan bibit
tanaman khusus pertanian atau perkebunan hidroponik. Saat memeilih benih
sebaiknya perhatikan sisi kualitas dan ekonomisnya terutama jika anda ingin
memproduksi tanaman untuk tujuan komersil
5. Bak plastik
selain netpot dan wadah untuk menempatkan tanaman, dalam metode
hidroponik sedrhana dibutuhkan wadah untuk menampung air dan nutrisi yang
terlarut. Bak atau ember plastik dapat digunakan untuk keperluan tersebut.
Pilihlah bak atau wadah plastik yang tidak bocor dan jangan lupa untuk
membersihkannya sebelum digunakan.
6. Pipa Paralon
Tidak hanya bak atau wadah plastik saja yang dapat digunakan untuk
menampung air atau nutrisi yang diperlukan tanaman dalam metode hidroponok.
Pipa paralon bekas dengan ukuran yang cukup besar dapat digunakan untuk
menampung air dan nutrisi hidroponik.
7.
Sterofoam
Busa sterofoam biasanya digunakan
untuk meletakkan netpot atau wadah tanaman dan menahannya agar posisinya tetap
stabil. Biasanya dalam metode hidroponik sterofoam akan dilubangi sesuai dengan
ukuran netpot atau pot tanaman yang akan dimasukkan kedalamnya.
8.
sumbu panel
untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman, dalam metode hidroponik
diperlukan sumbu. Sumbu yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman
tersebut dapat dibuat dari kain flanel atau kain panel maupun sumbu kompor yang
memiliki daya serap air yang cukup tinggi.
9. Nutris
Nutrisi adalah salah satu peralatan yang juga dapat dikategorikan
sebagai bahan dalam metode tanam hidroponik. Nutrisi yang dimaksud disini
adalah formula mineral atau zat-zat hara yang telah diramu sedemikian rupa
untuk menumbuhkan suatu tanaman. Biasanya nutrisi tersebut akan diberikan
secara berbeda tergantung pada jenis tanaman yang ditanam. Perhatikan dengan
baik petunjuk penggunaan nutrisi dan pastikan anda mencampurnya dengan air
bersih sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan nutrisi tersebut.
B.
Tahap Penanaman Dan Pemeliharaan
1.
Tahapan Semai Bibit
Tahap pertama mari kita persiapkan
tahap penyemaian. Sebelum tanaman yang diletakkan pada pada rak hidroponik,
sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada tahap ini proses penyemaian
menggunakan media sobat dapat menggunakan arang sekam karena selain murah,
lebih steril dan mudah didapat. Selain ini media ini mempermudah dalam proses
pindah tanam (akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan adalah :
·
Baskom
bekas untuk penyemaian
·
Arang
sekam
·
Benih
yang akan di tanam
·
Plastik
hitam
Caranya :
Ø Masukkan arang sekam ke dalam baskom plastik yang
telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya, atau bisa juga menggunakan
baskom yang sudah berlubang.
Ø Taburkan benih yang akan di tanam secara merata di
atas arang sekam.Atur lokasi benih jangan sampai terlalu dekat, sehingga
mempermudah pemindahan.
Ø Taburkan lagi arang sekam tipis saja diatas benih
yang sudah di tanam.
Ø Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media
tidak berhamburan keluar.
Ø Tutup dengan plastik hitam selama dua hari.
Ø Setelah dua hari buka tutup plastik hitam, biasanya
benih sudah mulai tumbuh.
Ø Kenalkan bibit dengan cahaya matahari dan jangan
terlalu terik, secukupnya saja agar tidak terjadi kutilang.
Ø Lakukan penyiraman rutin sampai dua minggu, atau
lihat sampai tanaman berdaun empat, saat itu tanaman siap di pindah
2. Tahap pindah tanam ke sistem hidroponik
Pada
saat bibit tumbuh berumur dua minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap
pindah tanam. Berhati-hatilah saat bibit pindah tanam agar bibit tidak rusak.
Dibawah ini adalah adalah cara untuk berpindah tanam.
Alat/bahan
yang diperlukan :
Ø
Netpot atau botol gelas mineral bekas atau
sejenisnya.
Ø
Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
Ø
Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm
x 2.5cm x 2cm
Ø
Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.
Caranya
:
1. Ambil bibit beserta medianya sekalian. Sebaiknya jangan dicabut
tapi ambil bibit dan media sekaligus.
2.
Masukkan bibit beserta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi
air.
3.
Goyangkan bibit secara berlahan. Selanjutnya media akan
tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak
dan akar bersih dari media yang menempel.
4.
Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit satu dengan yang lain
dengan hati – hati.
5.
Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah
tersedia. Jika ada bibit yang akarnya belum menyentuh air nutrisi dapat dibantu
menggunakan sumbu dengan kain flannel yang di letakkan pada netpot.
6.
Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
7.
Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak
paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.
3. Tahap Pembesaran Tanaman
Setelah
bibit kita pindahkan ke dalam rak atau paralon, atau sistem hidroponik lainnya,
tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen
tiba.
Dalam
system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Apabila kita
menggunakan teknik air menggenang, yang kita lakukan hanyalah
memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat
penanaman. Lakukan pengecekan secara berkala 3 hari sekali. Ketika air akan
habis, tambahkan secukupnya.
Yang perlu
diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar tanaman terendam secara
keseluruhan Air nutrisi diberikan secukupnya sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter
pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan oksigen sehingga akar tidak
terendam. Sebab bila terendam menyebabkan busuknya akar dan tanaman akan mati.
Selanjutnya kita rawat sampai pada saatnya panen tiba.
C. Masa Panen Beberapa Sayuran
Mengenai Masa panen pun sebenarnya tergantung pertumbuhan tanaman
semakin subur tanaman maka semakin cepat dia bisa dipanen. Anda yang menanam
dengan metode hidroponik dengan menggunakan pupuk AB mix sehingga kebutuhan unsur
makro dan mikro tanaman terpenuhi tentunya lebih cepat panen daripada tanaman
yang ditanaman media tanah biasa. Pengalaman saya ketika berbincang dengan
petani ibukota di bantaran kali, dia bercerita bahwa dia memanen caisim/sawi
hijau pada umur 25 hari setelah semai padahal normalnya orang tua saya yang
merupakan petani memanennya sekitar 45 hari. Perbedaannya adalah pupuk nitrogen
yang diberikan oleh petani ibukota ini adalah berkali-kali yaitu setiap 3-5
hari sekali, sedangkan orang tua saya hanya memberi pupuk Cuma sekali saja.
Berikut ini adalah tabel cara menanam dan masa panen beberapa
sebagai berikut:
No
|
Nama
Tanaman
|
Cara
Penanaman
|
Masa
Panen
|
1
|
Caisim/Sawi
Hijau, sawi pahit dan pak choy
|
Disemai
setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu) /Tanam langsung dengan disebar di media tanam
|
-
40-60 hari dari biji atau 25-30 hari setelah tanam dari bibit.
|
2
|
Petsai
/Sawi Putih
|
Disemai
setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
|
-
30-60 hari setelah tanam dari bibit (tergantung varietas)
|
3
|
Kol
hijau , kol merah
|
Disemai
setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu)
|
3-4
bulan dari penyemaian biji
|
4
|
Kembang
Kol dan Brokoli
|
Disemai
setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit
terlebih dahulu)
|
55-
100 hari (tergantung varietas)
|
5
|
Selada
Keriting, Selada krop
|
Disemai
setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu)
|
2-3
bulan setelah semai
|
6
|
Bayam
(hijau/merah)
|
Tanam
langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
|
Mulai
umur 25 hari, bertahap setiap 5 hari sekali.
|
7
|
Spinach
|
Tanam
langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
|
Mulai
umur 30 hari bertahap setiap 5 hari sekali
|
8
|
Kangkung
|
Tanam
langsung dengan disebar dimedia tanam tutup dengan tanah halus ½ cm
|
Mulai
umur 27 hari bertahap setiap 5 hari
|
9
|
Bawang
daun
|
Disemai
setelah tinggi 10-15 cm kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu)
|
3
bulan setelah tanam
|
10
|
Terong
|
Disemai
setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu)
|
Panen
dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
|
11
|
Tomat
|
Disemai
setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu)
|
Panen
dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari
|
12
|
Cabe
|
Disemai
setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu)
|
Panen
dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari
|
13
|
Pare
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
Panen
muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
|
14
|
Gambas/oyong
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
Panen
muali usia 3 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
|
15
|
Timun
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
Panen
muali usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali
|
16
|
Kacang
Panjang
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
berbunga
pada umur 30 hari dan mulai panen umur 45 hari
|
17
|
Kacang
Buncis
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
panen
biasanya sudah bisa dilakukan setelah 60 hari atau polong kacang sudah cocok
disayur.
|
18
|
Kacang
Kapri
|
Tanam
langsung dengan memasukan 2-3 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian
ditimbun tanah
|
Umur
70-90 hari
|
19
|
Lobak
|
Langsung
Tanam sedalam 1 cm
|
Umur
60-80 hari
|
20
|
Wortel
|
Tanam
langsung dengan disebar di media tanam tutup dengan tanah halus setengah cm
|
Panen
3-4 bulan
|
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan
di atas adalah hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
beberapa cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam
tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, tanaman
tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati,
bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil
yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dari
hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan
saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.
Diharapkan
makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan menjelaskan
lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.
Diharapkan pada makalah
ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia
ini.
Demikian beberapa kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis sajikan
dalam Makalah ini, semoga tesis ini dapat manfaat bagi kita semua khususnya penulis
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, H. 2000. Mengenal Hidroponik
Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Anonim. 2006. Budidaya
Tomat Secara Komersial. Jakarta. Penebar Swadaya.
Anonim. 2007. Panduan
Lengkap Budi Daya Tomat. Jakarta. Agromedia Pustaka
Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan
Nutrisi Pada Sistem Hidroponik. INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian
Vol. 7, No. 1, 2008 (103-110).
Susila, A. 2006. Panduan Budidaya Tanaman
Sayuran. Bagian Produksi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB.
Wijayani, A. dan Wahyu, W. 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa
Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Ilmu Pertanian Vol. 12
No.1, 2005: 77 – 83.
http://uasahamandiri.blogspot.co.id/2014/12/masa-panen-sayuran.html
Terimakasih Informasinya Walatra Gamat Emas Kapsul
ReplyDeleteTerimakasih infonya sangat membantu
ReplyDeletesalam Aqidah Jogja
https://alfallaah.blogspot.com/2021/01/cara-mudah-menanam-bidara-dari-biji.html
ReplyDelete