MAKALAH
DI AJUKA UNTUK MEMENUHI
PERSYARAAN MATA PELAJARAN
BOLA BASKET
Mata Pelajaran :
Disusun Oleh:
Haris Rosi
MAS. AL-MANSHURY SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “PENJASKES”.
Dengan
judul “BOLA BASKET” dapat
terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak
sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada (guru bidang study)selaku guru mata pelajaran “PENJASKES” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat
mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan
karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat
aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.
Mempawah, 16 Januari
2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................. .......
BAB
I PEMBAHASAN
A.
Pengertian desa..........................................................................................
B.
Potensi Desa
Dan Kaitannya Dengan Perkembangan Desa Dan Kota.....
C.
Struktur
Spasial Dsa Dan Kota.................................................................
BAB II PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................
B.
Saran .........................................................................................................
C.
Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang
terdiri dari dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang milik lawan.
Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena bisa dilakukan di ruang terbuka
dan di ruang tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain
itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar,
sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut. Selain itu Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang
paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di seluruh dunia,
antara lain di Eropa Selatan, Amerika Selatan, Lithuania, China, dan juga di
Indonesi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa sejarah
bola basket?
2.
Bagaimana pola
penyerangan bola basket?
3.
Bagaimana perwasitan dalam bola basket?
4.
Bagaimana pola pertahanan bola basket?
C.
Tujuan
1.
Ingin
mengetahui sejarah bola basket.
2.
Ingin mengetahui pola penyerangan bola basket.
3.
Ingin mengetahui perwasitan dalam bol basket.
4.
Ingin mengetahui pola pertahanan bola basket.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bola
Basket
B. Pola
Penyerangan
Pola penyerangan dalam permainan bola basket
adalah usaha yang dijalankan untuk menerobas daerah pertahanan lawan, sehingga
dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan adalah sebagai
berikut.
1. Penyerangan
bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tampa
bola yang sangat bergantung pada penguasaan teknik, teknik dan kesempurnaan
fisik setiap anggota tim yang sangat tinggi. Meskipun bebas, namun penyerangan
itu tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus tetap ada kerjasama denagn
teman yang lain dengan dasar mengoper berlari atara 2 atau 3 orng pemain,
mereka betul betul harus ada saling pengertian.
2. Penyerangan
Kilat
Dasar penyerang kilat adalah dengan 2 atau 3
operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk
memperoleh posisi tebakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi
jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan
pertahanan lawan.
3. Penyerangan
Kilat Berpola
serangan kilt ada yang berpola ada yang tidak
berpola. Seragan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu,
misalnya dari situasi bola loncat, lemparan ke dalam atau sesudah menutupi
daerah pada waktu bertahan.
4. Penyerangan
Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan
mengtur setiap pemin yang mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai
jalur-jalur pergerakan. Pergerakan pemain dan poel ditentukan dengan pesti
sehingga tim memperoleh serangen-serangan yang teratur dan sanget menghemat
tenaga.
Penyerangan berpola sangat baik dila setiap
pemain sukar menembus penjagaan lawan, serta usaha usaha memperlambat
permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyernagan kilat lawan
yang sangat kuat atau pada detik-detik terakhir tim memperoleh kemenangan
tipis.
5. Dasar-dasar
membuat pola
Dasar-dasar pokok pola penyerangan anatara lain
sebagai berikut
a. Ada seorang mengatur serangan.
b. Ada seorang pengaman.
c. Ada seorang atau beberapa orang penembak, baik
yang bersamaan ataupun bergelombang.
d. Ada seorang menutupi daerah apabila tembakan
gagal.
6. Pedoman membuat
pola
Pedoman membuat poal penyerangan dalam
menghadapi pertahanan daerah lawan, antara lain sebagai berikut.
a. Ingat dasar-dasar umum membuat pola
b. Buatlah sedemikian rupa, sehingga memecahkan
perhatian pemain bertahan ke arah 2 atau 3 pemain penyerang.
c. Ada pengetur yang hilir mudik dibawah basket
lawan
d. Ada penekanan pada daerah tertentu kemudian
penekanan itu berpindah kebagian lain.
e. Pilihlah pemain-pemain yang mampu untuk
melakukan tembakan jaraj sedang atau jarak jauh.
f. Pilihlah pemain yang mahir oper operan bola
dengan cepat
7. Adegan-adegan
pola penyerangan
Adegan-adegan pola penyerangan antara lain sebagai berikut.
a. Adegan 1-3-1(pola diomond)
Adegan diamond sanagant baik untuk penyerangan
terhadap pertahanan daerah manapun pertahanan satu lawan satu. Pedoman membuat
pola penyerangan bila menghadapi pertahanan satu lawan satu sebgai berikut.
1. Ingat dasar-dasar umum membuat pola
2. Pemain yang mahir mengadakan pembanyangan
b. Adegan 1-2-1 (pola autl man)
Adegan ault man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain
jangkung.
c. Adegan 2-3 (pola reverse)
Pola reverse diperlukan untuk penyerangan
terhadap pertahanan atu lawan satu. Kemahiran memotong dan membanyang serta
kelincahan sangat dibutuhkan dlam melakukan pola penyerangan ini.
C.
Perwasitan Dalam Bola Basket
1. Klasifikasi
Wasi Dalam Bola Basket
Wasit bola basket ditentukan oleh pengurus
besar (PRBASI), dalam hal ini PB PERBASI dibantu oleh komisi wasit. Hak dan
kewajiban komisi wasit, menatar, mengangkat, menghentikan wasit ditingkat C
sampai A dan mengusulkan para wasit untuk mengikuti ujian wasit internasional.
Klasifikasi wasit PERBASI terdiri atas
A. Wasit anggota (C)
B. Wasit daerah(B2)
C. Wasit wilayah (B1)
D. Wasit nasional (A)
E. Wasit internasional
2. Perlengkapan
Wasit Bola Basket
Perlengkapan wasit dalam permin bola baskit
antara lain sebagai berikut.
A) Peluit
B) Celana panjang berwarna abu-abu
C) Kemeja atau kaos abu-abu
D) Sepatu basket atau sepatu tenis
3. Tugas Dan
Kewajiban Wasit
Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua
wasit, yakni wasit 1 (referee) dan wasit 2 (umpire). Kewajiban dan kekuasaan
khusus wasit 1 adalah sebagai berikut.
A) Melaksanakan bola loncat pada tiap permulaan
babak.
B) Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat
pertandingan termasuk alat-alat petugas meja.
C) Menerapkan jam permainan yang resmi dan
menyesuikan tanda perwasitan kepada wasit 2 dan petugas meja.
D) Melarang pemain menggunakan alat-alat yang
mungkin membahayakan pemain lain.
E) Bila terjadi perbedaan pendapat mengenai gol
yang terjadi maka wasit 1 harus memutuskan masuk atau tidaknya.
F) Berhak menghentikan pertandingan bila keadaan
mengjehendaki.
G) Bila diantar petugas meja terhadap perbedaan
pendapat, wasit 1 harus memutuskan persoalan ini.
H) Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar
angka pada akhir suatu babak.
I) Memutuskan setiap peristiwa yang tidak
tertampung dalam peraturan permainan dan peraturan pertandingan.
Sebelum bertanding dimulai wasit harus
mengadakan pemeriksaan alat dan fasilitas pertandingan, menyesuikan tanda-tanda
perwasitan, pemeriksaan pemain dan undian tempat. Pada tiap permulaan babak,
wasit 1 harus mengadakan bola loncat denga mengambil posisi menghadap ketempat
petugas meja.
Sebelum melaksanakan bola loncat, wasit 1
harus memberi tanda dengan cara ibu jari tangan diacungkan keatas kepada wasit
2. Kemudian wasit 2 bertanya kepada petugas meja apakah sudah dapat dimulai.
Bila petugas meja menjawab juga dengan ibujari tengah wasit 2 segera membiri
jawaban ke wasit 1 dengan mengacungkan ibu jari tengah. Bila semuanya siap,
segeralah wasit 1 melaksanakan bola loncat.
Seteah bola loncat pertama dilaksanakan, maka
tidak ada lagi istilah wasit 1 dn wasit 2, tetapi yang ada wasit pemandu dan
wasit penyerta. Dalam menjatuhkan keputusan, antara wasit 1 dan wasit 2 tidak
ada perbedaan kekuasaan. Misalnya bola keluar, seorang wasit menyatakan bola
untuk regu A, tetapi wasit lain menyatakan untuk regu B tetapi bola seorang
wasit menyatakan adanya kesalaha sedangkan wasit yang lain menyatakan
pelanggran, maka keputusan berat yang berla.
Wasit pemandu iyalah wasit yang mempunyai
kewajiban untuk mendahului bola bila bola itu ada di daerah kanannya, tetapi
jika wasit itu berdiri ditrngah-tengah garis samping menghadap ke tengah
lapangan dan bola ad disebelah kirinya, maka wasit itu harus bertugas untuk
menyertai boa ini disebut wasit penyerta
Bila bola ada disebelah kanan wasit 2, maka a
harus bertugas sebagai wasit pemandu sesta mempunyai posisi dibawah basket
diluar garis akhir. Bila bola ada disebelah kiri wasit 1 maka wasit 1 harus
bertugas bertugas menjadi wasit penyerta.
4. Tempat-tempat
wasit Pada kejadian Khusus
A. Pada waktu
terjadi bola loncat
Setelah wasit pemandu dan peyerta pindah
tempat, wasit yang menghadap kepetugas meja yang melambungkan bola untuk bola
loncat sedang wasit yang membelakangi petugas meja menempatkan diri sesuai
dengan tempat bola loncat diadakan.
B. Pada Waktu
Tembakan Hukuman
Setelah wasit pemandu dan penyerta pindah
tempat, wasit penyerta yang baru menyerahkan bola pada penembak.
C. Pada Waktu
Lemparan Kedalam
Pada waktu lemparan kedalam, bola harus
diserahkan oleh wasit, dan karena pristiwa ini wasit tersebut tidak akan
mungkin menempati posisinya sebagai pemandu, maka wasit penyerta harus segera
menempati posisi kawannya.
D. Pola Pertahanan
Pola pertahanan adalah setiap
usaha yang dijalankan oleh tim
bertahan dalam rangk menghalau serangan lawan unsur-unsur pola pertahanan
adalah sebagai berikut.
a. Sikap Menjaga
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
1. Tekukkan kedua lutut, badan sedikit condong
kedepan dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola.
2. Berdirilh sedikit pada ujung-ujung kaki dan
selalu menjaga keseimbangan.
3. Rentangkan dan angkat tangan untuk menghlangi
operan dan pandangan tembakan lawan.
b. olah kaki untuk menenangkan langkah ketika melakukan
pertahanan
Cara melakukan olah kaki adalah sebagai berikut:
1) bergeraklah dengan cara-cara pendekatan,
menggeser dan langkah mundur tanpa ada langkah silang.
2) Jaga jarak sebaik-baiknya dengan posisi jaga
mengingat syarat-syarat jaga yang umum maupun khusus.
3) Jangan sekali kali mengadakan langkah silang
4) Ambillah jara lebih cepat selangkah dalam
mengikuti penggiring.
5) Rapatkan dan jagalah lawan yang jelas-jelas
akan menembak bola atau baru saja selesai menggiring bola
6) Jangan melonct sebelum jelas pemain meloncat
lebih dahulu.
7) Untuk menghindari tipuan pinggang lawan.
8) Hadang dn tutuplah jalan memotong yang menuju
kedaerah basket
c. Dasar-dasar
umum dalam penjagaan
Penjagaa harus berdiri diantara lawan dan ring
basket. Bila lawan itu jauh dari bola, boleh meninggalkan garis khayal antara
lawan dan ring basket untuk sedikit mengikuti mengawasi jalannya bola.
d. Posisi jaga dan
pembagian daerah
Posisi juga dengan mempertimbangkan dearah,
kemampuan, dan penguasaan penyerangan. Daerah A posisi jaga diantara lawan dan
bola. Daerah B posisi jaga disamping lawan, sesuai dengan posisi bola. Daerah C
posisi jaga sesuai dengan dasar-dasar umum jaga.
e. Pertahanan
bersama
Macam-macam bentuk pertahanan bersama antara lain:
1) Pertahanan daerah
Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi
tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan daerah
disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 1-2-2 dan 2-2-1. Setiap susunan
pertahanan ini mempunyai kelemahan dan kekuatan masing-masing. Bila tim
mempunyai pemain-pemain yang tinggi besar tetapi lamban gerakannya, maka
pertahanan daerah sangat menguntungkan bagi pemain-pemain tersebut.
2) Pertahanan satu lawan satu
Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang
untuk menjaga orang lawan. Macam-macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah
sebagai berikut
a) Pertahanan satu lawan satu dengan tetap
Pertahanan satu lawan satu dengan tetap
artinya, penjaga harus tetap menjaga seorang pemain lawan. Untuk memelihara
ketetapan jaga pemain pembayang, berikan jalan kepada penjaga yang dibayangi
dengan merapat kepada pembayang atau melonggarkan jarak penjagaannya dengan
mundur satu setengah langkah.
b) Pertahanan satu lawan satu dengan ganti jaga
Pertahanan jaga cara ini dilakukan apabila
terjadi pembayangan, maka segera penjaga mengadakan pergantian jaga. Untuk
pergantian jaga ini perlu latihan-latihan khusus. Ada baiknya jika menghendaki pergantian
jaga, salah satu penjaga yang terkena pembanyangan menyentuh kawannya atau
bertindaak untuk segera mengadakan langkah-langkah pergantian.
c) Pertahanan satu lawan satu dengan penolong
Apabila dalam penjagaan satu lawan satu
terjadi kebobolan dari salah seprang penjaga, maka salah seorang penjaga yang
terdekat menolong untuk menutupi pemain yang menerobos sampai penjaga yang
kebobolan tadi siap untu menjaganya kembali. Setelah itu penjaga penolong cepat
kembali menjaga penyerang yang dijaganya.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Sepak bola adalah permainn beregu, yang terdiri dari 11 pemain dan beberapa
cadangan yang telah disediakan dipinggir lapangan oleh pelatih yang diberi
batas oleh beberapa kompetesi dan didalam permainan sepak bola ini sangat
mengutamakan kerjasama dan kekompakan tim dalam bermain guna untuk memenangkan
pertandingan.
Untuk mencapai
semua itu harus memiliki strategi atau dan formasi tim yang bagus sehinnga kita
dapat menyerang dan bertahan dalam pertandingan, formasi adalah sistem dalam
permainan sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas
dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya
Dan memiliki
wasit didalamnya dan beberapa teknik penyerangan dan bertahan sehingga dapat
mensinergi suatu permainan dalam satu tim dan mengkompakkan pemain dalam setiap
tindakan yang akan diambilnya.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami
mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup
kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.
Diharapkan
makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan
menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.
Diharapkan pada makalah
ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia
ini.
DAFTAR PUSTAKA
PB. PBSI, peraturan permainan bola basket, jakarta,
1999.
Husni, Agusta, dkk, buku pintar olahraga, jakarta,
CV. Mawar Gembita, 1987
http://www.academia.edu/8303658/Makalah_Basket_ball
Mantap...... Cuy
ReplyDeletetrimakasih boy
ReplyDeletekerennn nih gua buat bahan bikin kartul ya bang
ReplyDelete