MAKALAH
DI AJUKA UNTUK MEMENUHI
PERSYARAAN MATA PELAJARAN
CERPEN
Mata Pelajaran :
Disusun Oleh:
Haris Rosi
(nama sekolah ) SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “(mata plajaran)”. Dengan
judul “jurnal penyesuaian” dapat terselesaikan dengan baik
dan semampu penulis.
kami menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami
harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan
materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan
terima kasih kami haturkan kepada (guru bidang study)selaku guru mata
pelajaran “(mata pelajaran)” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat
mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan
karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat
aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.
Mempawah, 16 Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................. .......
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Jurnal Penyesuaian...................................................................
B.
Rekening Yang
Harus Disusaikan.............................................................
C.
Pencatatan
Jurnal Penyesuaian..................................................................
D.
Ayat Jurnal
Penyesuaian............................................................................
BAB II PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................
B.
Saran .........................................................................................................
C.
Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jurnal penyesuaian Persediaan terdiri dari Beban yang masih harus dibayar
dicatat menggunakan Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka
Pendapatan diterima di muka disesuaikan menggunakan Buku besar pembantu utang
dagang Buku besar pembantu piutang dagang Pendekatan ikhtisar laba rugi Pendekatan
harga periodik penjualan.
Jurnal
penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilain akun-akun
setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian
Jurnal Penyesuaian?
2.
Bagaimana
Rekening Yang Harus Disusaikan?
3.
Bagaimana Pencatatan Jurnal Penyesuaian?
4.
Bagaimana Ayat Jurnal Penyesuaian?
C.
Tujuan
1.
Ingin
mengetahui Pengertian Jurnal Penyesuaian.
2.
Ingin mengetahui Rekening Yang Harus Disusaikan.
3.
Ingin mengetahui Pencatatan Jurnal Penyesuaian.
4.
Ingin mengetahui Ayat Jurnal Penyesuaian.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Cerpen
Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian,
peristiwa, dan pengalaman.
2. Ciri-Ciri Cerpen
Sebelum membahas lebih lanjut, tahukah kamu apa saja ciri-ciri
sebuah cerpen itu? Ciri-ciri sebuah cerpen antara lain sebagai berikut.
a. Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek
daripada novel.
b. Terdiri kurang dari 10.000 kata.
c. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik
pengalaman sendiri maupun orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya
karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
e. Habis dibaca sekali duduk dan hanya
mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
f. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai
pada penyelesaiannya.
g. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan
mudah dikenal masyarakat.
h. Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan mampu
meninggalkan efek pada perasaan pembaca.
i.
Menceriterakan satu kejadian, dari terjadinya
perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
j.
Beralur tunggal dan lurus.
k. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan
tidak mendalam.
3. Identifikasi Cerpen
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa mengidentifikasi cerpen
artinya kegiatan menguraikan, menjelaskan, atau menelaah unsur-unsur yang
membangun sebuah cerpen. Unsur pembangun sebuah cerpen meliputi unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Tentu kamu masih ingat apa saja yang termasuk dalam unsur
intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Pada pembelajaran ini hanya akan
membahas alur, penokohan, dan latar pada sebuah
cerpen.
a. Plot atau alur
Alur disebut juga jalan cerita. Bentuk alur berupa
peristiwa-peristiwa yang disusun secara berkaitan menurut hukum sebab akibat
dari awal sampai akhir cerita.
1.
Macam-macam alur cerita
Alur
cerita ada beberapa jenis. Jenis-jenis alur cerita maliputi berikut ini.
a)
Secara kualitatif, alur cerita terbagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
Ø Alur erat
Pada
alur erat, hubungan peristiwa satu dengan lainnya sangat erat, padu, sehingga
tidak mungkin ada bagian cerita yang diambil bagiannya saja. Alur jenis ini saling
terikat antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya.
Ø Alur longgar
Pada
alur ini, ada bagian cerita yang diambil dari cerita yang telah diuraikan
sebelumnya. Disebut longgar karena adanya degresi atau masuknya peristiwa lain
ke dalam cerita tersebut.
b)
Secara naratif waktu, alur cerita terbagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
Ø Alur maju,
yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif)
dan urutan peristiwa (kronologis).
Ø Alur mundur,
yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu
sebelumnya.
Ø Alur campuran
(flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak
dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
2.
Tahapan-tahapan alur
Perhatikan
bagan tahapan alur berikut ini!
Dalam alur terdapat beberapa tahapan yang meliputi berikut ini.
a)
Tahap pengenalan (exposition), tahap ini dimunculkan sebuah
cerita dengan mengenalkan tokoh, situasi, latar, waktu, dan sebagainya.
b)
Tahap peristiwa (complication), tahap dimunculkannya suatu
peristiwa sebagai penggerak cerita.
c)
Tahap muncul konflik (rising action), tahap dimunculkannya
permasalahan yang menimbulkan pertentangan dan ketegangan antartokoh.
d)
Tahap konflik memuncak (turning point), tahap
permasalahan/ketegangan berada pada titik paling atas (puncak).
e)
Tahap penyelesaian (resolution), tahap permasalahan mulai
ada penyelesaian (jalan keluar) menuju ke akhir cerita.
b. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita. Sementara tokoh adalah orang atau pelaku yang berperan dalam
cerita.
1)
Teknik penggambaran tokoh
Untuk menggambarkan sifat atau karakter seorang tokoh, pengarang
menggunakan dua teknik. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Teknik analitik,
yaitu karakter/sifat dari tokoh cerita diceritakan secara langsung oleh
pengarang.
Contoh:
Erlina adalah seorang putri tunggal Sultan Pangeran. Erlina dikenal orang-orang karena kecantikan parasnya. Rambutnya yang hitam lurus serta kulit yang kuning langsat menambah keelokan tubuhnya. Banyak pemuda mencoba mendekatinya, namun tanpa alasan yang jelas, ia selalu menolaknya.
Erlina adalah seorang putri tunggal Sultan Pangeran. Erlina dikenal orang-orang karena kecantikan parasnya. Rambutnya yang hitam lurus serta kulit yang kuning langsat menambah keelokan tubuhnya. Banyak pemuda mencoba mendekatinya, namun tanpa alasan yang jelas, ia selalu menolaknya.
b) Teknik dramatik, yaitu karakter/sifat tokoh dikemukakan
melalui penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan
kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran, dan lewat gambaran tokoh lain.
Contoh:
Berbeda dengan Ramli, sebenarnya Bahtiar bisa mengendalikan diri dalam menghadapi masalah yang rumit. Malam itu Bahtiar dan Ramli dikepung tentara kompeni. Beberapa saat lamanya, dalam ketegangan yang memuncak itu Bahtiar menghamburkan pelurunya ke berbagai jurusan.
Berbeda dengan Ramli, sebenarnya Bahtiar bisa mengendalikan diri dalam menghadapi masalah yang rumit. Malam itu Bahtiar dan Ramli dikepung tentara kompeni. Beberapa saat lamanya, dalam ketegangan yang memuncak itu Bahtiar menghamburkan pelurunya ke berbagai jurusan.
2.
Jenis penokohan
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi
tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut adalah protagonis, antagonis, dan
tritagonis.
a)
Tokoh protagonis
Yaitu, tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua
figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam
cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola
pembaca/pendengar.
b)
Tokoh antagonis
Yaitu, tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu atau
dua figur tokoh yang menentang cerita. Tokoh jenis ini berwatak jahat,
menyebabkan konflik, dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
c)
Tokoh tritagonis
Yaitu
tokoh pembantu (penengah) baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.
3.
Cara menentukan watak dan sifat tokoh
Cara untuk menentukan watak tokoh adalah sebagai berikut.
a. Tentukan pelaku-pelaku cerpen, baik protagonis,
antagonis, dan tritagonis.
b. Pikirkan dan rasakan dengan cermat watak, perilaku,
kebiasaan, dan kondisi setiap pelaku.
c. Simpulkan watak tiap pelaku melalui dialog,
sikap, pembawaan, dan pola pikir dalam cerita.
4. Latar
Setiap cerita pasti terjadi pada waktu, tempat, dan suasana
tertentu. Ketiga jenis inilah yang disebut latar atau setting. Latar bisa
bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas
keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Oleh karena itu, semakin baik
pengetahuan dan imajinasi seorang pengarang, maka semakin baik latar yang
diciptakannya dalam cerita.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian,
peristiwa, dan pengalaman, bentuk tulisan yang singkat jelas dan padat yang
terdiri dari kurang lebih dari 10.000 kata, Seperti
yang dijelaskan bahwa juga bisa dalam mengidentifikasi cerpen artinya kegiatan
menguraikan, menjelaskan, atau menelaah unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen.
Unsur pembangun sebuah cerpen meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tentu
kamu masih ingat apa saja yang termasuk dalam unsur intrinsik dan ekstrinsik
karya sastra. Pada pembelajaran ini hanya akan membahas alur, penokohan, dan latar
pada sebuah cerpen, macam-macam alur cerita alur erat dan alur longgar
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi
tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut adalah protagonis, antagonis, dan
tritagonis
B. Saran
Dari
hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan
saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.
Diharapkan
makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan
menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.
Diharapkan pada makalah
ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia
ini.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment