Friday, 21 July 2017

makalah cerpen bahasa indonesia



MAKALAH
DI AJUKA UNTUK MEMENUHI PERSYARAAN MATA PELAJARAN
CERPEN
Mata Pelajaran :
Guru Pembimbing:
 





Disusun Oleh: 
Haris Rosi



(nama sekolah ) SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “(mata plajaran)”. Dengan judul “jurnal penyesuaian” dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada (guru bidang study)selaku guru mata pelajaran “(mata pelajaran)” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.      






           
Mempawah, 16 Januari 2017

Penulis



DAFTAR ISI
            KATAPENGANTAR...................................................................................
            DAFTAR ISI.................................................................................................. .......
            BAB I PEMBAHASAN
A.      Pengertian Jurnal Penyesuaian...................................................................
B.       Rekening Yang Harus Disusaikan.............................................................
C.       Pencatatan Jurnal Penyesuaian..................................................................
D.      Ayat Jurnal Penyesuaian............................................................................
            BAB II PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................
C.     Daftar Pustaka...........................................................................................















BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Jurnal penyesuaian Persediaan terdiri dari Beban yang masih harus dibayar dicatat menggunakan Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka Pendapatan diterima di muka disesuaikan menggunakan Buku besar pembantu utang dagang Buku besar pembantu piutang dagang Pendekatan ikhtisar laba rugi Pendekatan harga periodik penjualan.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilain akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Jurnal Penyesuaian?
2.      Bagaimana Rekening Yang Harus Disusaikan?
3.      Bagaimana Pencatatan Jurnal Penyesuaian?
4.      Bagaimana Ayat Jurnal Penyesuaian?
C.    Tujuan
1.      Ingin mengetahui Pengertian Jurnal Penyesuaian.
2.      Ingin mengetahui Rekening Yang Harus Disusaikan.
3.      Ingin mengetahui Pencatatan Jurnal Penyesuaian.
4.      Ingin mengetahui Ayat Jurnal Penyesuaian.




 

BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Cerpen

Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.

2.      Ciri-Ciri Cerpen

Sebelum membahas lebih lanjut, tahukah kamu apa saja ciri-ciri sebuah cerpen itu? Ciri-ciri sebuah cerpen antara lain sebagai berikut.
a.       Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
b.      Terdiri kurang dari 10.000 kata.
c.       Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
d.      Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
e.       Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
f.       Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
g.      Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
h.      Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan mampu meninggalkan efek pada perasaan pembaca.
i.        Menceriterakan satu kejadian, dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
j.        Beralur tunggal dan lurus.
k.      Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

3.      Identifikasi Cerpen

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa mengidentifikasi cerpen artinya kegiatan menguraikan, menjelaskan, atau menelaah unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen. Unsur pembangun sebuah cerpen meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tentu kamu masih ingat apa saja yang termasuk dalam unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Pada pembelajaran ini hanya akan membahas alur, penokohan, dan latar pada sebuah cerpen.

a.      Plot atau alur

Alur disebut juga jalan cerita. Bentuk alur berupa peristiwa-peristiwa yang disusun secara berkaitan menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir cerita.
1.      Macam-macam alur cerita
Alur cerita ada beberapa jenis. Jenis-jenis alur cerita maliputi berikut ini.
a)      Secara kualitatif, alur cerita terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Ø  Alur erat
Pada alur erat, hubungan peristiwa satu dengan lainnya sangat erat, padu, sehingga tidak mungkin ada bagian cerita yang diambil bagiannya saja. Alur jenis ini saling terikat antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya.
Ø  Alur longgar
Pada alur ini, ada bagian cerita yang diambil dari cerita yang telah diuraikan sebelumnya. Disebut longgar karena adanya degresi atau masuknya peristiwa lain ke dalam cerita tersebut.
b)      Secara naratif waktu, alur cerita terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Ø  Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
Ø  Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya.
Ø  Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
2.      Tahapan-tahapan alur
Perhatikan bagan tahapan alur berikut ini!
http://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2013/04/4-18-2013-2-20-09-PM.png


Dalam alur terdapat beberapa tahapan yang meliputi berikut ini.
a)      Tahap pengenalan (exposition), tahap ini dimunculkan sebuah cerita dengan mengenalkan tokoh, situasi, latar, waktu, dan sebagainya.
b)      Tahap peristiwa (complication), tahap dimunculkannya suatu peristiwa sebagai penggerak cerita.
c)      Tahap muncul konflik (rising action), tahap dimunculkannya permasalahan yang menimbulkan pertentangan dan ketegangan antartokoh.
d)     Tahap konflik memuncak (turning point), tahap permasalahan/ketegangan berada pada titik paling atas (puncak).
e)      Tahap penyelesaian (resolution), tahap permasalahan mulai ada penyelesaian (jalan keluar) menuju ke akhir cerita.

b.      Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh adalah orang atau pelaku yang berperan dalam cerita.
1)      Teknik penggambaran tokoh
Untuk menggambarkan sifat atau karakter seorang tokoh, pengarang menggunakan dua teknik. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.
a)      Teknik analitik, yaitu karakter/sifat dari tokoh cerita diceritakan secara langsung oleh pengarang.
Contoh:
Erlina adalah seorang putri tunggal Sultan Pangeran. Erlina dikenal orang-orang karena kecantikan parasnya. Rambutnya yang hitam lurus serta kulit yang kuning langsat menambah keelokan tubuhnya. Banyak pemuda mencoba mendekatinya, namun tanpa alasan yang jelas, ia selalu menolaknya.
b)      Teknik dramatik, yaitu karakter/sifat tokoh dikemukakan melalui penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran, dan lewat gambaran tokoh lain.
Contoh:
Berbeda dengan Ramli, sebenarnya Bahtiar bisa mengendalikan diri dalam menghadapi masalah yang rumit. Malam itu Bahtiar dan Ramli dikepung tentara kompeni. Beberapa saat lamanya, dalam ketegangan yang memuncak itu Bahtiar menghamburkan pelurunya ke berbagai jurusan.
2.      Jenis penokohan
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut adalah protagonis, antagonis, dan tritagonis.
a)      Tokoh protagonis
Yaitu, tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.
b)      Tokoh antagonis
Yaitu, tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh yang menentang cerita. Tokoh jenis ini berwatak jahat, menyebabkan konflik, dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
c)      Tokoh tritagonis
Yaitu tokoh pembantu (penengah) baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.
3.      Cara menentukan watak dan sifat tokoh
Cara untuk menentukan watak tokoh adalah sebagai berikut.
a.       Tentukan pelaku-pelaku cerpen, baik protagonis, antagonis, dan tritagonis.
b.      Pikirkan dan rasakan dengan cermat watak, perilaku, kebiasaan, dan kondisi setiap pelaku.
c.       Simpulkan watak tiap pelaku melalui dialog, sikap, pembawaan, dan pola pikir dalam cerita.



4.      Latar

Setiap cerita pasti terjadi pada waktu, tempat, dan suasana tertentu. Ketiga jenis inilah yang disebut latar atau setting. Latar bisa bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Oleh karena itu, semakin baik pengetahuan dan imajinasi seorang pengarang, maka semakin baik latar yang diciptakannya dalam cerita.
























BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman, bentuk tulisan yang singkat jelas dan padat yang terdiri dari kurang lebih dari 10.000 kata, Seperti yang dijelaskan bahwa juga bisa dalam mengidentifikasi cerpen artinya kegiatan menguraikan, menjelaskan, atau menelaah unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen. Unsur pembangun sebuah cerpen meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tentu kamu masih ingat apa saja yang termasuk dalam unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Pada pembelajaran ini hanya akan membahas alur, penokohan, dan latar pada sebuah cerpen, macam-macam alur cerita alur erat dan alur longgar
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut adalah protagonis, antagonis, dan tritagonis
B.     Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.    Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.    Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia ini.



DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment