Saturday, 8 July 2017

makalah konsep wilayah,perwilayahan region,wilyah formal dan fungsional



Makalah tentang
Konsep wilayah, perwilayahan region, Wilayah Formal dan Fungsional
Makalah dibuat demi kesempurnaan dalam proses belajar mengajar
 







Mas al-manshury. Sungai bakau besar laut. Kec.ungai pinyuh. Kab.mempawah. kode pos: 78353
Oleh kelompok 3 (tiga)
-Angga/kls xll/ketua
-Nur Azizah/xll/anggota
-M. Yadie/xll/anggota
-Khairunnisa/xll/anggota
-Rinie/xll/anggota
Disusun pada :
Jum”at / 13:3o am / 13 Januari 2017
   Guru Pembimbing:
 

KATA PENGANTAR
       Assamu’alaikum Wr.Wb.
         Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan pendidikan makalah
         Salah satu tujuan pembuatan makalah ini merupakan sarat ketentuan untuk mengikuti proses belajar mengajar di MAS AL-MANSHURY. Sungai Bakau Besar Laut, Kec. Sungai Pinyuh, Kab. Mempawah. tahun ajaran 2016/2017
         Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar besar nya
         Mesti penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat dan menyusun laporan ini, namun penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dari segi mana pun, oleh karena itu penulis sangan memerlukan kritik dan saran, demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk penulis, pembaca dan pendengar.
Amin...!

Mempawah. Sungai Pinyuh. Bakau Besar Laut. 13 Januari 2017



Penulis

................




Daftar isi
Kata pengantar.....................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................ii
Pembahasan bab 1.................................................................................1
Konsep wilayah............................................................................1
Pengertian.........................................................................1
perwilayahan region......................................................................4
pengertian.........................................................................4
Wilayah Formal dan Fungsional..........................................................5
            Pengertian.........................................................................5

Penutup bab 2......................................................................................8
     Kesimpulan......................................................................................8
     Saran.............................................................................................8
Daftar pustaka.....................................................................................9


Bab i
(pembahasan)
Pengertian Konsep wilayah, perwilayahan region, Wilayah Formal dan Fungsional
Konsep Wilayah
A.                 Pengertian Wilayah
wilayah adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu. areal bisa berukuran besar dan kecil. karakteristik terdiri dari iklim, relief,tipe batuan, pola pertanian,vegetasi alami, kegiatan ekonomi contoh: gurun sahara (gurun) & jakarta (kota ekonomi dan kependudukan)

B.   Konsep Wilayah
Ø  konsep wilayah sbg suatu metode pengklasifikasian perkembangan melalui 2 fase:
formal : statis, seragam, tidak aktif, pinggiran desa
didasarkan kriteria : fisik (topografi,iklim) , ekonomi (industri,pertanian) , politik
           
Ø  hal yg terpenting dalam konsep formal adalah wilayah inti
wilayah inti : bagian dari suatu wilayah yg mempunyai derajat diferensiasi paling besar dibandingkan dengan wilayah lain dan umumnya terletak di bagian tengah

Ø  fungsional : dinamis , aktif, terus menerus yg mengubah, kawasan geografis di
fungsikan menurut jenis dan kekhususan saling berhubungan antara bagian 1 dengan bagian lain.

Ø  batas wilayah nodal : sejauh wilayah tersebut mampu memengaruhidaerah di
sekitarnya sehingga tercipta interaksi yang maksimal

·         menurut prof HR Bintarto konsep wilayah secara umum terdiri dari 3 aspek:
ü  tipe :
         ide heterogenitas
         ide homogenitas
ü  hierarki : dr segi ukuran, bentuk, fungsi atau gabungan dari beberapa unsur
            Siegfried Passarge mengemukakan wilayah urutan :
         landschaftstell : mencerminkan orde suatu wilayah
         landschaft : gabungan dari landschaftteil
         landsteil : gabungan dari landschaft
         land : gabungan dari landschaftsteil yg membentuk

ü  kategori :
         bertopik tunggal : yg keberadaannya hanya satu topik saja.
         bertopik banyak : beberapa topik yg berbeda untuk tujuan yg lbh luas
         bertopik gabungan : gabungan dari beberapa topik (cth: pembatasan wil berdasarkan curah hujan)
         total : wil yg pembatasannya di dasarkan atas smua unsur
         compage : konsep wilayah yg didasarkan atas dominannya aktivitas manusia sbg dasar         pembatas

C.     Pewilayahan
Pewilayahan adalah usaha untuk membagi - bagi permukaan bumi dalam lingkup tertentu dan untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan karna lokasi di permukaan bumi jumlahnya sangat banyak sehingga perlu disederhanakan .
*      Pewilayahan dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan antara lain :
  Memisahkan sesuatu yg berguna dari yang kurang berguna
  Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi
  Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang sangat beragam
  Memantau perubahan - perubahan yg terjadi

*      Tujuan pewilayahan a.l :
  Menyebarkan & meratakan pembangunan sehingga dapat menghindari adanya pemusatan kegiatan
  Menjamin keserasian & koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tiap - tiap daerah
  Memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, tidak saja kepada para aparatur pemerintah di pusat / daerah, tapi juga kepada masyarakat & para pengusaha

1. PENYAMARATAAN WILAYAH
            Penyamarataan(generalisasi) wilayah adalah usaha membagi permukaan bumi menjadi beberapa bagian. Generalisasi dilakukan dengan cara mengubah/menghilangkan faktor - faktor tertentu yang dianggap kurang penting / tidak relevan.
            Skala peta merupakan komponen yang paling penting dalam peta dan sangat mempengaruhi derajat generalisasi wilayah tertentu. Akibat dari penggunaan peta dengan skala berbeda a.l :
  Makin besar skala peta yang digunakan, makin kecil derajat generalisasi wilayah yang dilakukan
  Makin kecil skala peta yang digunakan , makin besar derajat generalisasi wilayah yang dilakukan.

2. DELIMITASI DALAM PENYAMARATAAN WILAYAH
            Delimitasi adalah cara - cara penentuan batas terluar suatu wilayah untuk tujuan tertentu. Didalam generalisasi wilayah, delimitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu delimitasi secara kualitatif dan delimitasi secara kuantitatif.
            Delimitasi kualitatif merupakan cara penentuan batas terluar suatu wilayah berdasarkan kenampakan - kenampakan yang dominan pada suatu tempat. Dalam konsep ini, yang ditekankan bukan batas wilayah, melainkan inti wilayah tersebut.
            Delimitasi kuantitatif adalah cara penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran - ukuran yang bersifat kuantitatif. Ukuran tersebut diambil dari data yang terkumpul kemudian digambarkan ke dalam peta sehingga memberikan gambaran persebaran data tersebut secara keruangan.

3. KLASIFIKASI WILAYAH
            Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk menggolongkan wilayah secara sistematis ke dalam bagian - bagian tertentu. Klasifikasi wilayah mempunyai 2 tujuan utama, yaitu untuk mengetahui perbedaan jenis dan perbedaan tingkat.
a. Perbedaan jenis dalam klasifikasi wilayah
sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik suatu wilayah.
b. Perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah
guna membuat perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah, dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1) Metode interval
Harus memperhatikan parameter kelas yang dgunakan sebagai dasar penggolongan. Makin banyak kelas yang digunakan, makin kecil interval kelas sehingga makin banyak informasi yang dapat diperoleh dari data yang bersangkutan.
2)  Metode hierarkis
       Dalam metode ini tiap kelas mempunyai hubungan dengan kelas -kelas di bawahnya/   
 diatasnya. Hal itu karena orde yang lebih tinggi merupakangabungan dari kelas - kelas 
 dibawahnya.

ü  Fenomena Geografis
-          Ciri-ciri kota
1.        Cukup tersedianya fasilitas
2.      Adanya perlapisan sosial ekonomi
3.      Adanya jarak sosial
4.      Individualistis
5.      Menghargai waktu
6.      Bersifat ekonomis
Dua ahli geografi mencoba menganalisis pola keruangan di wilayah perkotaan
1.  Pola keruangan wilayah kota menurut Ernest Burgess
  Kota berada di daerah yang datar
  Sistem transportasi di tiap lokasi bagus dan murah
  Harga tanah tertinggi ada di pusat kota dan semakin menurun ke arah luar kota
  Bangunan tua ada di pusat atau dekat kota
  Latar belakang kota terdiri dari variasi etnis dan kelas sosial ekonomi

2.      Pola keruangan wilayah kota menurut Homer Hoyt
  Adanya kelompok “wealthy people”
  Adanya lahan yang memiliki daya tarik yang sama

-          Pola pemekaran kota bias dikategorikan menjadi tiga sebagai berikut
a.       Pola konsentris
b.       Pola sektoral
c.       Pola pusat kegiatan ganda (multiple nuclei

Perwilayahan Region
1.      Pengertian Perwilayahan Region
Wilayah  (region) adalah suatu areal yang memiliki  karakteristik  tertentu  berbeda dengan wilayah  yang  lain. Wilayah  dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Wilayah Formal  (uniform  region/homogeneous)  adalah suatu wilayah yang memiliki keseragaman atau  kesamaan dalam kriteria  tertentu, baik  fisik maupun  sosialnya. Contoh:  suatu wilayah mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan  disebut wilayah pegunungan  atau suatu wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok  tanam  disebut wilayah pertanian.

Wilayah Fungsional  (nodal region) merupakan  wilayah yang dalam banyak  hal diatur  oleh  beberapa  pusat  kegiatan  yang saling  berkaitan dan ditandai  dengan adanya  hubungan  atau  interaksi  dengan wilayah di  sekitarnya.  Contoh:  Suatu industri didirikan  pada suatu wilayah.  Setiap pagi karyawan  bekerja menuju pabrik dan sore hari mereka pulang ke rumah masing-masing.

Regionalisasi  (Perwilayahan)
Regionalisasi berarti membagi wilayah-wilayah  tertentu di permukaan bumi  untuk keadaan tujuan  tertentu. Untuk menentukan  regionalisasi  wilayah harus diperhatikan  fisik yang meliputi  iklim, morfologi, sumber  daya alam, dan  keadaan  sosial budaya yang meliputi penduduk dan  budayanya.
2.      konsep wilayah
Kaitan konsep wilayah  dan perwilayahan  dengan perencanaan  pembangunan (Pusat      Pertumbuhan) Pusat pertumbuhan  (growth  center) erat kaitanya  dengan Pertumbuhan  wilayah di permukaan Bumi tidak  tumbuh  bersama-sama  secara terarur,tetapi  sengaja  atau  tidak sengaja,  ada bagian yang tumbuh  dan maju berkembang  lebih cepat dibanding  dengan bagian lain. Berikut ini beberapa  teori  pusat pertumbuhan.

a.  Teori Tempat Sentral
Dikemukakan oleh ahli Geografi  Jerman  yang bernama Walter Chisstaller  tahun 1993 dan Agust Losch ahli ekonomi  Jerman tahsn 1945, menyatakan  tempat  yang lokasinya  sentral  adalah tempat yang memungkinkan  aktivitas manusia menjadi. maksimum,  baik dalam aktivitas  pelayanan maupun  yang menjadi  konsumen dari barang dan pelayanan  yang  dihasilkan.

b.  Teori Kutub  Pertumbuhan
Kutub  pertumbuhan  (growth pole)  adalah suatu srraregi pembangunan  yang dilakukan  dengan  cara menularkan  perkembangan  wilayah dari pusat  te pinggiran (center down deuelopment).  Teori ini dikemukakan  oleh Francois Perroux seorang  ekonom  Perancis  tahun  1950. pada  tahun  1972 Bou Deville memperkenaikan konsep pertumbuhan  sebagaimana  dikemukakan  oleh Perroux yang disebut  derrgan teori Engine of Economic  Growth.


 

Wilayah Formal dan Fungsional

1.      Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional Beserta Contohnya
Wilayah adalah suatu daerah yang memiliki ciri tertentu. Misalnya, kegiatan ekonomi, pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli.

Wilayah juga didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa yang membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang berbeda.
Ø  Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.

1.      Pengerian Wilayah Formal

Wilayah formal adalah kawasan yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk. Awalnya kriteria yang digunakan adalah kondisi fisik contohnya iklim dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria ekonomi, misalnya industri-industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial politik.
Jadi, yang dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif, misalnya wilayah desa.

2.      Contoh Wilayah Formal

Berikut ini adalah beberapa contoh perwilayahan secara formal, yaitu:

Daerah Pertanian

Daerah pertanian adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini di dasarkan pada ciri-ciri tanaman dan pengolahan lahan. Tanaman yang di kembangkan umumnya tanaman pangan atau sayuran, dan pengolahan lahan dilakukan secara intensif.

a.      Daerah Pegunungan

Daerah pegunungan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada ciri-ciri morfologi, yaitu suatu daerah yang memiliki ketinggian di atas 600 meter diatas permukaan laut, dan memiliki kemiringan lerengnya lebih dari 24%.

b.      Daerah Perkotaan

Daerah perkotaan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada ciri-ciri permukiman dan jaringan jalan. Permukiman pada umumnya padat  dan tersebar secara merata. Jaringan jalan yang ada hampir tersebar di seluruh wilayah secara merata dan dapat menjangkau atau menghubungkan semua daerah yang ada di perkotaan.

1.      Pengertian Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota, kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
Jadi, wilayah fungsional adalah wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat di kota atau wilayah sentral.

2.      Contoh Wilayah Fungsional

Ø  Berikut ini adalah beberapa contoh wilayah fungsional, antara lain:

a.      Daerah Konservasi

Daerah konservasi adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi atau peruntukannya bahwa daerah tersebut sebagai daerah yang harus dipertahankan fungsinya. Fungsi tersebut untuk mempertahankan tanah, air, flora, fauna, atau biodiversity. Misalnya daerah konservasi hulu sungai cimanuk yang berfungsi sebagai wilayah yang harus dipertahankan kondisi tanah dan airnya agar jika terjadi hujan aliran permukaannya terkendali, serta tidak menimbulkan erosi atau banjir.

b.      Daerah Resapan

Daerah resapan adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan. Misalnya daerah resapan bandung utara sebagai daerah resapan air hujan untuk pemenuhan air tanah di kota bandung. Contoh lain adalah daerah resapan bogor, puncak, dan cianjur sebagai daerah resapan air hujan untuk wilayah jakarta.

3.      Zona Penyangga

Zona penyangga adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah tersebut sebagai penyangga bagi daerah lain. Zona ini akan dijadikan tolak ukur  terhadap kerusakan daerah yang akan dilestarikan. Misalnya, hutan mangrove sebagai zona penyangga wilayah pantai dari kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang laut. Contoh lain adalah zona Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai zona penyangga wilayah hutan lindung dari kerusakan oleh masyarakat

Bab ii
(penutup)
A. Kesimpulan
wilayah adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu.
areal bisa berukuran besar dan kecil.
Wilayah  (region) adalah suatu areal yang memiliki  karakteristik  tertentu  berbeda dengan wilayah  yang  lain. Wilayah  dapat dibedakan menjadi dua
Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional Wilayah didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa yang membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang berbeda dan dibedakan menjadi dua macam.
B. Saran
Suatu wilayah jika dipelihara dan dijaga keasliannya oleh manisia dan hewan, suatu wilayah tersebut akan terjaga keasliannya. Dan diimbangi dengan renovasi yang baik disetap tahap-tahap tertentu. Maka dari itu, manusia harus wajib menjaga wilayah mereka, dari tangan-tangan nakal manusia/mahkluk hidup lainnya.




No comments:

Post a Comment