Makalah tentang
Konsep wilayah, perwilayahan region, Wilayah Formal dan
Fungsional
Makalah dibuat
demi kesempurnaan dalam proses belajar mengajar
Mas al-manshury.
Sungai bakau besar laut. Kec.ungai pinyuh. Kab.mempawah. kode pos: 78353
Oleh kelompok 3
(tiga)
-Angga/kls xll/ketua
-Nur
Azizah/xll/anggota
-M.
Yadie/xll/anggota
-Khairunnisa/xll/anggota
-Rinie/xll/anggota
Disusun pada :
Jum”at / 13:3o
am / 13 Januari 2017
Guru Pembimbing:
KATA
PENGANTAR
Assamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan
laporan pendidikan makalah
Salah satu tujuan pembuatan makalah ini merupakan sarat ketentuan untuk
mengikuti proses belajar mengajar di MAS AL-MANSHURY. Sungai Bakau Besar Laut,
Kec. Sungai Pinyuh, Kab. Mempawah. tahun ajaran 2016/2017
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar besar nya
Mesti penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat dan menyusun
laporan ini, namun penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dari segi mana
pun, oleh karena itu penulis sangan memerlukan kritik dan saran, demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk penulis, pembaca
dan pendengar.
Amin...!
Mempawah. Sungai Pinyuh. Bakau Besar Laut. 13
Januari 2017
Penulis
................
Daftar
isi
Kata
pengantar.....................................................................................i
Daftar
isi.............................................................................................ii
Pembahasan bab 1.................................................................................1
Konsep wilayah............................................................................1
Pengertian.........................................................................1
perwilayahan
region......................................................................4
pengertian.........................................................................4
Wilayah Formal dan
Fungsional..........................................................5
Pengertian.........................................................................5
Penutup bab
2......................................................................................8
Kesimpulan......................................................................................8
Saran.............................................................................................8
Daftar
pustaka.....................................................................................9
Bab i
(pembahasan)
Pengertian Konsep wilayah, perwilayahan region, Wilayah Formal
dan Fungsional
Konsep Wilayah
A.
Pengertian Wilayah
wilayah adalah
suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu. areal bisa berukuran besar
dan kecil. karakteristik terdiri dari iklim, relief,tipe batuan, pola
pertanian,vegetasi alami, kegiatan ekonomi contoh: gurun sahara (gurun) &
jakarta (kota ekonomi dan kependudukan)
B. Konsep
Wilayah
Ø konsep wilayah sbg suatu metode pengklasifikasian perkembangan melalui 2
fase:
formal : statis, seragam, tidak aktif, pinggiran desa
didasarkan
kriteria : fisik (topografi,iklim) , ekonomi (industri,pertanian) , politik
Ø hal yg terpenting dalam konsep formal adalah wilayah inti
wilayah inti : bagian dari suatu wilayah yg mempunyai
derajat diferensiasi paling besar dibandingkan dengan wilayah lain dan umumnya
terletak di bagian tengah
Ø fungsional : dinamis , aktif, terus menerus yg mengubah, kawasan geografis
di
fungsikan menurut jenis dan kekhususan saling
berhubungan antara bagian 1 dengan bagian lain.
Ø batas wilayah nodal : sejauh wilayah tersebut mampu memengaruhidaerah di
sekitarnya
sehingga tercipta interaksi yang maksimal
·
menurut prof HR
Bintarto konsep wilayah secara umum terdiri dari 3 aspek:
ü tipe :
ide
heterogenitas
ide
homogenitas
ü hierarki : dr segi ukuran, bentuk, fungsi atau gabungan dari beberapa unsur
Siegfried Passarge mengemukakan wilayah
urutan :
landschaftstell
: mencerminkan orde suatu wilayah
landschaft
: gabungan dari landschaftteil
landsteil
: gabungan dari landschaft
land
: gabungan dari landschaftsteil yg membentuk
ü kategori :
bertopik
tunggal : yg keberadaannya hanya satu topik saja.
bertopik
banyak : beberapa topik yg berbeda untuk tujuan yg lbh luas
bertopik
gabungan : gabungan dari beberapa topik (cth: pembatasan wil berdasarkan curah
hujan)
total
: wil yg pembatasannya di dasarkan atas smua unsur
compage
: konsep wilayah yg didasarkan atas dominannya aktivitas manusia sbg dasar pembatas
C. Pewilayahan
Pewilayahan adalah usaha untuk membagi - bagi permukaan bumi dalam lingkup
tertentu dan untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan karna lokasi di
permukaan bumi jumlahnya sangat banyak sehingga perlu disederhanakan .
Pewilayahan dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan antara lain :
Memisahkan sesuatu yg berguna dari
yang kurang berguna
Mengurutkan
keanekaragaman kondisi permukaan bumi
Menyederhanakan
informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang sangat beragam
Memantau perubahan - perubahan yg
terjadi
Tujuan pewilayahan a.l :
Menyebarkan & meratakan
pembangunan sehingga dapat menghindari adanya pemusatan kegiatan
Menjamin keserasian &
koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tiap - tiap
daerah
Memberikan pengarahan kegiatan
pembangunan, tidak saja kepada para aparatur pemerintah di pusat / daerah, tapi
juga kepada masyarakat & para pengusaha
1. PENYAMARATAAN WILAYAH
Penyamarataan(generalisasi) wilayah adalah usaha membagi permukaan bumi menjadi beberapa bagian.
Generalisasi dilakukan dengan cara mengubah/menghilangkan faktor - faktor
tertentu yang dianggap kurang penting / tidak relevan.
Skala
peta merupakan komponen yang paling penting dalam peta dan sangat
mempengaruhi derajat generalisasi wilayah tertentu. Akibat dari penggunaan peta
dengan skala berbeda a.l :
Makin besar skala
peta yang digunakan, makin kecil derajat generalisasi wilayah
yang dilakukan
Makin kecil skala
peta yang digunakan , makin besar derajat generalisasi wilayah
yang dilakukan.
2. DELIMITASI DALAM PENYAMARATAAN WILAYAH
Delimitasi adalah
cara - cara penentuan batas terluar suatu wilayah untuk tujuan tertentu.
Didalam generalisasi wilayah, delimitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
delimitasi secara kualitatif dan delimitasi secara kuantitatif.
Delimitasi
kualitatif merupakan cara penentuan batas terluar suatu wilayah
berdasarkan kenampakan - kenampakan yang dominan pada suatu tempat. Dalam
konsep ini, yang ditekankan bukan batas wilayah, melainkan inti wilayah
tersebut.
Delimitasi kuantitatif adalah cara penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran -
ukuran yang bersifat kuantitatif. Ukuran tersebut diambil dari data yang
terkumpul kemudian digambarkan ke dalam peta sehingga memberikan gambaran
persebaran data tersebut secara keruangan.
3. KLASIFIKASI WILAYAH
Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk
menggolongkan wilayah secara sistematis ke dalam bagian - bagian tertentu.
Klasifikasi wilayah mempunyai 2 tujuan utama, yaitu untuk mengetahui perbedaan
jenis dan perbedaan tingkat.
a. Perbedaan jenis dalam
klasifikasi wilayah
sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran
tentang karakteristik suatu wilayah.
b. Perbedaan tingkat
dalam klasifikasi wilayah
guna membuat perbedaan tingkat dalam klasifikasi
wilayah, dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1) Metode interval
Harus memperhatikan parameter kelas yang
dgunakan sebagai dasar penggolongan. Makin banyak kelas yang digunakan, makin
kecil interval kelas sehingga makin banyak informasi yang dapat diperoleh dari
data yang bersangkutan.
2) Metode hierarkis
Dalam metode ini tiap kelas mempunyai hubungan
dengan kelas -kelas di bawahnya/
diatasnya. Hal itu karena orde yang lebih
tinggi merupakangabungan dari kelas - kelas
dibawahnya.
ü Fenomena Geografis
- Ciri-ciri
kota
1. Cukup
tersedianya fasilitas
2. Adanya
perlapisan sosial ekonomi
3. Adanya
jarak sosial
4. Individualistis
5. Menghargai
waktu
6. Bersifat
ekonomis
Dua ahli geografi mencoba menganalisis pola
keruangan di wilayah perkotaan
1. Pola keruangan wilayah kota
menurut Ernest Burgess
Kota berada di daerah yang datar
Sistem transportasi di tiap lokasi
bagus dan murah
Harga tanah tertinggi ada di pusat
kota dan semakin menurun ke arah luar kota
Bangunan tua ada di pusat atau
dekat kota
Latar belakang kota terdiri dari
variasi etnis dan kelas sosial ekonomi
2. Pola
keruangan wilayah kota menurut Homer Hoyt
Adanya kelompok “wealthy people”
Adanya lahan yang memiliki daya
tarik yang sama
- Pola
pemekaran kota bias dikategorikan menjadi tiga sebagai berikut
a. Pola
konsentris
b. Pola
sektoral
c. Pola
pusat kegiatan ganda (multiple nuclei
Perwilayahan
Region
1. Pengertian Perwilayahan
Region
Wilayah
(region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik
tertentu berbeda dengan wilayah yang lain. Wilayah
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Wilayah Formal
(uniform region/homogeneous) adalah suatu wilayah yang
memiliki keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik
fisik maupun sosialnya. Contoh: suatu wilayah mempunyai
kesamaan bentang alam pegunungan disebut wilayah pegunungan atau
suatu wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok tanam
disebut wilayah pertanian.
Wilayah
Fungsional (nodal region) merupakan wilayah yang dalam banyak
hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan
yang saling berkaitan dan ditandai dengan adanya
hubungan atau interaksi dengan wilayah di
sekitarnya. Contoh: Suatu industri didirikan pada suatu
wilayah. Setiap pagi karyawan bekerja menuju pabrik dan sore hari
mereka pulang ke rumah masing-masing.
Regionalisasi
(Perwilayahan)
Regionalisasi berarti
membagi wilayah-wilayah tertentu di permukaan bumi untuk keadaan
tujuan tertentu. Untuk menentukan regionalisasi wilayah harus
diperhatikan fisik yang meliputi iklim, morfologi, sumber
daya alam, dan keadaan sosial budaya yang meliputi penduduk
dan budayanya.
2. konsep wilayah
Kaitan
konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan
pembangunan (Pusat Pertumbuhan)
Pusat pertumbuhan (growth center) erat kaitanya dengan
Pertumbuhan wilayah di permukaan Bumi tidak tumbuh
bersama-sama secara terarur,tetapi sengaja atau
tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju berkembang
lebih cepat dibanding dengan bagian lain. Berikut ini beberapa
teori pusat pertumbuhan.
a. Teori Tempat Sentral
Dikemukakan
oleh ahli Geografi Jerman yang bernama Walter Chisstaller
tahun 1993 dan Agust Losch ahli ekonomi Jerman tahsn 1945,
menyatakan tempat yang lokasinya sentral adalah tempat
yang memungkinkan aktivitas manusia menjadi. maksimum, baik dalam
aktivitas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang
dan pelayanan yang dihasilkan.
b. Teori Kutub Pertumbuhan
Kutub
pertumbuhan (growth pole) adalah suatu srraregi pembangunan
yang dilakukan dengan cara menularkan perkembangan
wilayah dari pusat te pinggiran (center down deuelopment).
Teori ini dikemukakan oleh Francois Perroux seorang ekonom
Perancis tahun 1950. pada tahun 1972 Bou Deville
memperkenaikan konsep pertumbuhan sebagaimana dikemukakan
oleh Perroux yang disebut derrgan teori Engine of Economic
Growth.
Wilayah Formal dan Fungsional
1.
Pengertian
Wilayah Formal dan Fungsional Beserta Contohnya
Wilayah adalah suatu daerah yang memiliki ciri
tertentu. Misalnya, kegiatan ekonomi, pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli.
Wilayah juga didefinisikan
sebagai bagian dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa
yang membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi,
iklim, politik dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang
berbeda.
Ø Wilayah
dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
1. Pengerian Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan
yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat
pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan
penduduk. Awalnya kriteria yang digunakan adalah kondisi fisik contohnya iklim
dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria ekonomi, misalnya
industri-industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial politik.
Jadi, yang dimaksud wilayah
formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif, misalnya
wilayah desa.
2. Contoh Wilayah Formal
Berikut ini adalah beberapa contoh perwilayahan
secara formal, yaitu:
Daerah Pertanian
Daerah pertanian adalah penamaan
perwilayahan secara formal karena penamaan ini di dasarkan pada ciri-ciri
tanaman dan pengolahan lahan. Tanaman yang di kembangkan umumnya tanaman pangan
atau sayuran, dan pengolahan lahan dilakukan secara intensif.
a. Daerah Pegunungan
Daerah pegunungan adalah
penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada
ciri-ciri morfologi, yaitu suatu daerah yang memiliki ketinggian di atas 600
meter diatas permukaan laut, dan memiliki kemiringan lerengnya lebih dari 24%.
b. Daerah Perkotaan
Daerah perkotaan adalah penamaan
perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada ciri-ciri
permukiman dan jaringan jalan. Permukiman pada umumnya padat dan tersebar
secara merata. Jaringan jalan yang ada hampir tersebar di seluruh wilayah
secara merata dan dapat menjangkau atau menghubungkan semua daerah yang ada di
perkotaan.
1. Pengertian Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu
kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan kekhususan, suatu wilayah yang
saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota, kecamatan, dan kelurahan yang
selalu berhubungan.
Jadi, wilayah fungsional adalah
wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti
ini terdapat di kota atau wilayah sentral.
2. Contoh Wilayah Fungsional
Ø Berikut
ini adalah beberapa contoh wilayah fungsional, antara lain:
a. Daerah Konservasi
Daerah konservasi adalah
penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi
atau peruntukannya bahwa daerah tersebut sebagai daerah yang harus
dipertahankan fungsinya. Fungsi tersebut untuk mempertahankan tanah, air,
flora, fauna, atau biodiversity. Misalnya daerah konservasi hulu sungai cimanuk
yang berfungsi sebagai wilayah yang harus dipertahankan kondisi tanah dan
airnya agar jika terjadi hujan aliran permukaannya terkendali, serta tidak
menimbulkan erosi atau banjir.
b. Daerah Resapan
Daerah resapan adalah penamaan
wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah
yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan. Misalnya daerah resapan
bandung utara sebagai daerah resapan air hujan untuk pemenuhan air tanah di
kota bandung. Contoh lain adalah daerah resapan bogor, puncak, dan cianjur
sebagai daerah resapan air hujan untuk wilayah jakarta.
3. Zona Penyangga
Zona penyangga adalah penamaan
wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah
tersebut sebagai penyangga bagi daerah lain. Zona ini akan dijadikan tolak
ukur terhadap kerusakan daerah yang akan dilestarikan. Misalnya, hutan
mangrove sebagai zona penyangga wilayah pantai dari kerusakan yang diakibatkan
oleh gelombang laut. Contoh lain adalah zona Pengelolaan Hutan Bersama
Masyarakat sebagai zona penyangga wilayah hutan lindung dari kerusakan oleh
masyarakat
Bab ii
(penutup)
A. Kesimpulan
wilayah adalah
suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu.
areal bisa
berukuran besar dan kecil.
Wilayah (region) adalah suatu areal yang
memiliki karakteristik tertentu berbeda dengan wilayah
yang lain. Wilayah dapat dibedakan menjadi dua
Pengertian
Wilayah Formal dan Fungsional Wilayah didefinisikan sebagai bagian
dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa yang
membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik
dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang berbeda dan
dibedakan menjadi dua macam.
B. Saran
Suatu wilayah jika dipelihara dan dijaga
keasliannya oleh manisia dan hewan, suatu wilayah tersebut akan terjaga
keasliannya. Dan diimbangi dengan renovasi yang baik disetap tahap-tahap
tertentu. Maka dari itu, manusia harus wajib menjaga wilayah mereka, dari
tangan-tangan nakal manusia/mahkluk hidup lainnya.
No comments:
Post a Comment