MAKALAH
DI AJUKA UNTUK MEMENUHI
PERSYARAAN MATA PELAJARAN
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK
DAN EKSTRINSIK
Mata Pelajaran :
Disusun Oleh:
Haris Rosi
MAS. AL-MANSHURY SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “(mata
pelajaran)”. Dengan judul “Mengidentifikasi Unsur Sastra Dalam Suatu Cerita” dapat
terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak
sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada (guru bidang study)selaku guru mata pelajaran “(mata pelajaran)” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat
mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan
karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat
aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.
Mempawah, 16 Januari
2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................. .......
BAB
I PEMBAHASAN
A.
Mengidentifikasi
Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita...
B.
Perwatakan/Penokohan.............................................................................
C.
Pelaku/Tokoh
Dalam Cerita.......................................................................
D.
Latar Atau
Seting......................................................................................
E.
Sudut Pandang
Pengarang........................................................................
F.
Unsur
Ekstrinsik........................................................................................
BAB II PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................
B.
Saran .........................................................................................................
C.
Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu
tema, amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar,
seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi
politik,
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Mengidentifikasi
Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita?
2.
Bagaimana Perwatakan/Penokohan?
3.
Apa Itu Pelaku/Tokoh Dalam Cerita?
4.
Bagaimana Latar Atau Seting?
5.
Bagaimana Sudut
Pandang Pengarang?
6.
Bagaimana Unsur
Ekstrinsik?
C.
Tujuan
1.
Ingin
Mengetahui Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu
Cerita.
2.
Ingin Mengetahui Perwatakan/Penokohan.
3.
Ingin Mengetahui Pelaku/Tokoh Dalam Cerita.
4.
Ingin Mengetahui Latar Atau Seting.
5.
Ingin
Mengetahui Sudut Pandang Pengarang.
6.
Ingin Mengetahui
Unsur Ekstrinsik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengidentifikasi Unsur
Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita
ada dua unsur yang membangun suatu karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu
tema, amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang
a. Tema
adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang
ditampilkan dalam karangannya dan tema juga adalah pokok pikiran atau ide yang
melandasi suatu cerita.
b. Amanat
adalah pesan/kesan yang
dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna
dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita
terhadap hidup. Sebagai contoh, jika tokoh tertentu berbuat baik atau jahat,
dia akan menerima akibatnya berupa kebaikan atau kejahatan pula.
c. Latar
Latar adalah segala
keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar
ketika cerita atau peristiwa berlangsung.
d. Konflik
Konflik adalah
pertentangan antara tokoh dengan alam, dengan tokoh lain, atau dengan dirinya
sendiri bentuknya dapat berupa konflik fisik (perkelahian), konflik ide
(pertentangan dua pendapat) atau konflik batin (pergolakan batin).
e. Penokohan
Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam suatu cerita. Jadi,
berhubungan dengan pembentukan watak atau karakter tokoh. Tokoh tersebut dapat
berkarakter protagonis atau antagonis.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah pusat pengisahan, yaitu bagaimana pern seorang
pengarang atau (narator) dalam menyampaikan ceritanya. Siapakah tokoh yang
menyampaikan cerita? Apakah ia terlibat langsung dalam seluruh rangkaian
cerita, atau hanya berperan sebagai pengamat? Sudut pandang terdiri atas sudut
pandang orang pertama dan orang ketiga
g. Plot/Alur
adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur
disebut juga plot atau jalan cerita. Suatu cerita dapat dimulai dari awal
sampai akhir (alur maju), atau sebaliknya (alur mundur).
1) Tahap-Tahap Alur
Ø
Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian,
tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku,
penggambaran fisik, penggambaran tempat)
Ø
Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik
pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1. konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
2. konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh,
konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik
tokoh denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan
konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit
(nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4. Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip
pelaku sudah mulai dapat
diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5. Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada
pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya
menggantung, tanpa ada penyelesaian.
2. Macam-Macam Alur
a. Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
b. Alur mundur/Sorot
balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih
dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui
kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
c. Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan
peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang
lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
B. Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada tiga cara untuk melukiskan watak tokoh
1. Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun
agak pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan
siswa. Lucu dan penyanyang.
2. Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh,
perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu,
jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar
tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu
terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3. Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik.
Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati
yang diinsankan
C. Pelaku/Tokoh Dalam
Cerita
1. Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2. Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa
bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3. Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4. Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong
dll)
5. Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga
yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
D. Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam
sebuah cerita.
Macam-macam latar
1. Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota,
di ruangan dll)
2. Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3. Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai,
sepi dll)
E. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1. Sudut pandang orang
kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam
cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti
orang pertama jamak : kami, kita)
2. Sudut pandang orang
ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar,
tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang
ketiga jamak, nama-nama lain)
F.
Unsur Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi
pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi politik, dan
lain-lain.
1.
Biografi pengarang :
sesuatu yang ada hubungannya antara riwayat hidup pengarang dan karyanya.
2.
Nilai budaya :
nilai yang berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang
bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.
3.
Nilai normal :
nilai yang berhubungan dengan perbuatan bik buruk, etika, dan budi pekerti.
4.
Nilai sosial :
nilai yang berhubungan dengan norma dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya,
suka menolong atau membantu.
5.
Nilai keagamaan :
nilai yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan, atau unsur
kehutanaan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu yang meliputi tema yang merupakan gagasan dari
sebuah cerita tersebut,amanat yang merupakan pesan dan kesan yang
disampaikan kepada pembuat cerita, latar adalah tempat terjadi ya suatu lakon atau cerita, alur adalah jalan ya sebuah cerita
tersebut, konfil permasalahan yang terjadi baik konfil rohani atau
konflik jasmani, penokohan adalah tokoh yang akan memerankan cerita, dan sudut pandang
ini terdiri dari berbagi sudut pandang baik sudut pandang orang pertama atau
orang ketiga.
Unsur
ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi
pengarang, nilai budaya, nilai norma, nilai agama, situasi politik, dan
lain-lain. Yang membuat
cerita tersebut menjadi konplit dan teratur dalam cerita
B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami
mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup
kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.
Diharapkan
makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan
menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.
Diharapkan pada makalah
ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia
ini.
DAFTAR PUSTAKA
badudu,J.S. 1981. Seri kesusastraan indonesia.
Bandung: Pustaka Prima.
No comments:
Post a Comment