Friday, 21 July 2017

makalah mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik



MAKALAH
DI AJUKA UNTUK MEMENUHI PERSYARAAN MATA PELAJARAN
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
Mata Pelajaran :
Guru Pembimbing:
 








 





Disusun Oleh: 
Haris Rosi



MAS. AL-MANSHURY SUNGAI BAKAU BESAR LAUT
KEC. SUNGAI PINYUH KAB. MEMPAWAH KODE POS 78353
2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya maka kami dapat menyelesaikan makalah “(mata pelajaran)”. Dengan judul “Mengidentifikasi Unsur Sastra Dalam Suatu Cerita dapat terselesaikan dengan baik dan semampu penulis.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada (guru bidang study)selaku guru mata pelajaran “(mata pelajaran)” karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui materi tersebut. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ayah dan bunda tercinta serta kepada rekan-rekan seperjuangan karena atas dorongan dan semangat kerja samanya yang baik sehinga kami dapat aktif dalam mengikuti proses belajar pada saat ini.
Akhirnnya disampaikan terima kasih.      






           
Mempawah, 16 Januari 2017

Penulis



DAFTAR ISI
            KATAPENGANTAR...................................................................................
            DAFTAR ISI.................................................................................................. .......
            BAB I PEMBAHASAN
A.      Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita...
B.       Perwatakan/Penokohan.............................................................................
C.       Pelaku/Tokoh Dalam Cerita.......................................................................
D.      Latar Atau Seting......................................................................................
E.       Sudut Pandang Pengarang........................................................................
F.        Unsur Ekstrinsik........................................................................................
            BAB II PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................
C.     Daftar Pustaka...........................................................................................














BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema, amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi politik,


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita?
2.      Bagaimana Perwatakan/Penokohan?
3.      Apa Itu Pelaku/Tokoh Dalam Cerita?
4.      Bagaimana Latar Atau Seting?
5.      Bagaimana Sudut Pandang Pengarang?
6.      Bagaimana Unsur Ekstrinsik?
C.    Tujuan
1.      Ingin Mengetahui Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita.
2.      Ingin Mengetahui Perwatakan/Penokohan.
3.      Ingin Mengetahui Pelaku/Tokoh Dalam Cerita.
4.      Ingin Mengetahui Latar Atau Seting.
5.      Ingin Mengetahui Sudut Pandang Pengarang.
6.      Ingin Mengetahui Unsur Ekstrinsik.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerita
ada dua unsur yang membangun suatu karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik
1.      Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema, amanat, latar, alur, konfil, penokohan, dan sudut pandang
a.       Tema
adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya dan tema juga adalah pokok pikiran atau ide yang melandasi suatu cerita.
b.      Amanat
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup. Sebagai contoh, jika tokoh tertentu berbuat baik atau jahat, dia akan menerima akibatnya berupa kebaikan atau kejahatan pula.
c.       Latar
Latar adalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar ketika cerita atau peristiwa berlangsung.
d.      Konflik
Konflik adalah pertentangan antara tokoh dengan alam, dengan tokoh lain, atau dengan dirinya sendiri bentuknya dapat berupa konflik fisik (perkelahian), konflik ide (pertentangan dua pendapat) atau konflik batin (pergolakan batin).
e.       Penokohan
Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam suatu cerita. Jadi, berhubungan dengan pembentukan watak atau karakter tokoh. Tokoh tersebut dapat berkarakter protagonis atau antagonis.
f.       Sudut Pandang
Sudut pandang adalah pusat pengisahan, yaitu bagaimana pern seorang pengarang atau (narator) dalam menyampaikan ceritanya. Siapakah tokoh yang menyampaikan cerita? Apakah ia terlibat langsung dalam seluruh rangkaian cerita, atau hanya berperan sebagai pengamat? Sudut pandang terdiri atas sudut pandang orang pertama dan orang ketiga
g.      Plot/Alur
adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur disebut juga plot atau jalan cerita. Suatu cerita dapat dimulai dari awal sampai akhir (alur maju), atau sebaliknya (alur mundur).
1)      Tahap-Tahap Alur
Ø  Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
Ø  Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1.      konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
2.      konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3.      Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.      Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5.      Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.
2.      Macam-Macam Alur
a.       Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
b.      Alur mundur/Sorot balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
c.       Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
B.     Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada tiga cara untuk melukiskan watak tokoh
1.      Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.
2.      Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3.      Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik.
Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan
C.    Pelaku/Tokoh Dalam Cerita
1.      Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2.      Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3.      Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4.      Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
5.      Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
D.    Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.
Macam-macam latar
1.      Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.      Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.      Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)
E.     Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.      Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)
F.     Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi politik, dan lain-lain.
1.      Biografi pengarang           : sesuatu yang ada hubungannya antara riwayat hidup pengarang dan karyanya.
2.      Nilai budaya                      : nilai yang berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.
3.      Nilai normal                      : nilai yang berhubungan dengan perbuatan bik buruk, etika, dan budi pekerti.
4.      Nilai sosial             : nilai yang berhubungan dengan norma dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya, suka menolong atau membantu.
5.      Nilai keagamaan                : nilai yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan, atau unsur kehutanaan.          

BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu yang meliputi tema yang merupakan gagasan dari sebuah cerita tersebut,amanat yang merupakan pesan dan kesan yang disampaikan kepada pembuat cerita, latar adalah tempat terjadi ya suatu lakon atau cerita, alur adalah jalan ya sebuah cerita tersebut, konfil permasalahan yang terjadi baik konfil rohani atau konflik jasmani, penokohan adalah tokoh yang akan memerankan cerita, dan sudut pandang ini terdiri dari berbagi sudut pandang baik sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai norma, nilai agama, situasi politik, dan lain-lain. Yang membuat cerita tersebut menjadi konplit dan teratur dalam cerita
B.     Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:
1.    Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2.    Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia ini.


DAFTAR PUSTAKA
badudu,J.S. 1981. Seri kesusastraan indonesia. Bandung: Pustaka Prima.



No comments:

Post a Comment